Palestina (Antara Kalbar) - Palestina pada Rabu
(15/2) mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
mengenai konflik Israel-Palestina yang ia keluarkan dalam taklimat
bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington.
Ahmed Majdalani, pejabat di Organisasi Pembebasan Palestina (PLO),
mengatakan pernyataan Trump adalah kemunduran dalam posisi tradisonal
pemerintah AS lama. Ditambahkannya, pernyataan dalam taklimat tersebut
"menunjukkan bahwa ada persimpangan dalam posisi politik kedua pihak".
Ia menyatakan AS bergerak dari posisi menjadi bias kepada Israel
menjadi posisi menjadi mitra dengan Israel dalam mendukung permukiman
dan pendudukan militer atas Wilayah Palestina.
Pejabat PLO
tersebut menuduh AS mendukung pemerintah Israel dan menyediakan selubung
untuk memaksakan penyelesaian sepihak diplomatik dan politik.
"Penyelesaian sepihak semacam itu hanya akan melayani kepentingan
kedua pihak dan tak pernah mewujudkan perdamaian yang adil," kata
Majdalani, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta,
Kamis pagi. Ia menyampaikan penolakan terhadap penyelesaian semacam
itu.
Sebelumnya Trump pada Rabu mendesak Perdana Menteri
Israel Benjamin Netanyahu agar "mengekang kegiatan permukiman" tapi
menghindari pengesahan eksplisit apa pun mengenai penyelesaian
dua-negara bagi konflik Israel-Palestina, yang telah lama menjadi
landasan kebijakan AS di Timur Tengah.
Kedua pemimpin
tersebut bertemu secara langsung untuk pertama kali sejak kemenangan
Trump dalam pemilihan presiden 2016, sementara Palestina mendesak Gedung
Putih agar tidak meninggalkan sasaran mereka, yaitu negara merdeka.
Ketika berbicara dalam taklimat bersama, Trump berikrar akan
berusaha mewujudkan kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina,
tapi mengatakan itu akan memerlukan kompromi dari kedua pihak dan
nantinya terserah semua pihak sendiri untuk akhirnya mencapai
kesepakatan.
Pembicaraan bilateral langsung terakhir yang
ditaja AS antara Israel dan Palestina terhenti pada 2014. Pembicaraan
tersebut berlangsung sembilan bulan dan berakhir dengan perbedaan
pendapat mendalam mengenai masalah permukiman Yahudi, keamanan dan
pengakuan bagi Negara Palestina Merdeka.
Juru Bicara HAMAS
Hazem Qassem di Jalur Gaza mengstakan, "Semua pemerintah AS, termasuk
Trump, sejak dulu selalu bias mengenai pendudukan Israel dan tak pernah
sehari pun dengan sungguh-sungguh bertindak untuk memberi rakyat
Palestina hak mereka."
Palestina Kecam Penyataan Presiden Trump
Kamis, 16 Februari 2017 10:18 WIB