Jakarta (Antara Kalbar) - Sinergi lima BUMN PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk, PT Pelni (Persero), PT Pelindo IV (Persero), PT Perusahaan
Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero) untuk
mengurangi disparitas harga semen di Papua, memulai babak baru ditandai
dengan pengiriman semen dengan harga terjangkau yang tiba di Pelabuhan
Timika, pada Agustus 2017.
Siaran pers Semen Indonesia yang
diterima Antara, di Jakarta, Kamis mengatakan peninjauan kesiapan
logistik datangnya kapal perdana yang mengangkut semen dari Makasar,
dilakukan ke terminal Cargo Bandara Mozes kilangin dan pelabuhan Pomako
dipimpin Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media,
Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, di Timika, Papua, Kamis.
Turut mendampingi dalam peninjauan tersebut Direktur Pemasaran dan
Supply Chain Semen Indonesia, Ahyanizzaman serta Direktur Komersial PPI,
Trisilo Ari Setyawan.
"Secara prinsip semua logistik sudah
siap, mulai dari semen, pelabuhan, bandara serta pesawatnya. Kita juaa
akan liat juga kesiapan toko pengecer," kata Harry.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia
Ahyanizzaman mengatakan, program ini menggunakan produk salah satu anak
usaha Semen Indonesia yaitu Semen Tonasa, pengiriman perdana dari
Makassar ke pelabuhan Timika dengan volume 312 ton.
Sedangkan pengiriman semen dari Timika ke Wamena melibatkan TNI AU
dengan pesawat Hercules yang mampu memuat semen hingga 12 ton dengan
satu kali penerbangan per minggu.
"Tidak ada akses lain
menuju ke Wamena kecuali melalui jalur udara. Pegirimin juga melibatkan
maskapai pesawat kargo komersil, yaitu TriMG yang mampu melakukan
pengiriman 31 ton per hari," ujar Ahyanizzaman.
Ia
menjelaskan, di Wamena Semen Indonesia bersama PPI melakukan
pengendalian dan pengawasan atas semen yang tersebar di pasar.
Adapun penyaluran semen kepada pelanggan akhir PPI akan bekerja sama
dengan pengusaha lokal untuk mengantarkan semen ke kabupaten pegunungan
melalui jalur darat, meliputi Kabupaten pegunungan Jayawijaya, Puncak
Jaya, Tolikara, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, dan Membramo Tengah yang
sudah terkoneksi satu sama lain.
Ahyanizzaman menambahkan,
disparitas harga Semen di Jawa dan Papua saat ini cukup tinggi. Harga
semen di Jawa secara rata-rata Rp60 ribu per zak, sedangkan harga semen
di Papua pegunungan seperti Puncak Jaya berkisar antara Rp1 juta hingga
Rp2 juta.
"Tingginya harga semen di Papua disebabkan terhambatnya distribusi akibat sulitnya transportasi," katanya.
Dengan menggandeng empat BUMN di bidang logistik tersebut, biaya
distribusi semen diharapkan bisa lebih efisien sehingga harga semen
nantinya lebih murah.
"Pengiriman akan dilakukan secara
terintegrasi melalui jalur darat, laut, hingga udara. Kerja sama
diprioritaskan untuk pengiriman semen ke daerah di Papua yang tingkat
disparitasnya tinggi," kata Ahyanizzaman.
Kemeterian BUMN Tinjau Logistik Semen di Papua
Selasa, 15 Agustus 2017 9:30 WIB