Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian BUMN memberikan apresiasi kepada
Perum LKBN Antara yang tetap eksis sebagai Kantor Berita Negara
Indonesia sejak berdirinya di zaman penjajahan Belanda sampai saat ini.
"Antara ini sudah ada sejak zaman Belanda, dan tetap eksis sampai
saat ini. Namun ke depan, Antara harus berubah karena tantangannya
sekarang berbeda," kata Asisten Deputi Pertambangan, Industri Strategis
dan Media Menteri BUMN Bagja Mulyanto pada pembukaan Rakernas Perum LKBN
Antara di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu.
Menurut Bagja,
pemerintah mengharapkan LKBN Antara sebagai Kantor Berita Resmi Negara,
harus terus berkembang menjadi kantor berita yang bergengsi di Indonesia
dan regional, tak hanya dari sisi keredaksian, tetapi juga korporasi.
"Antara harus berkembang menjadi korporasi yang besar dan berkelanjutan agar bisa mempertahankan eksistensinya," ujarnya.
Caranya, kata Bagja, adalah Antara harus berani mengurangi subsidi
pemerintah dan hidup dari usaha mandiri. "Ini prasyarat sebuah
perusahaan besar," ujarnya.
Ia menambahkan, agar tidak
bergantung pada subsisi maka proses bisnis di Antara tidak boleh
biasa-biasa saja karena saat ini adalah era teknologi digital.
Menurut dia, menjual berita bukan sesuatu yang menjadi bisnis utama
lagi, tapi harus buat inovasi lain untuk mencari celah-celah bisnis baru
sehingga bisnis menjual berita bisa bertahan.
"Bila tidak ada inovasi agar bisnis 'sustain', maka Antara bisa 'collaps'," ucapnya.
Ia juga menyampaikan harapan pemerintah agar Antara benar-benar
bisa menjadi rujukan berita yang benar bagi pemerintah dan masyarakat di
tengah-tengah derasnya berita yang tidak benar.
"Perum LKBN
Antara harus bisa tampil dalam hal ini," ujar Bagja dan menambahkan
bahwa LKBN Antara adalah kantor beritanya Indonesia yang melayani rakyat
dengan berita yang aktual, obyektif namun menarik.
Dirut
Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat mengatakan bahwa Rakernas
ini memberikan penekanan khusus pada upaya mengubah "mindset" bisnis dan
membicarakan kebijakan-kebijakan perusahaan ke depan di bidang bisnis.
"Tahun 2017 ini kita memulai perubahan dan melihat bisnis model yang bisa kita pakai ke depan," ucapnya.
Rakernas 2017 Perum LKBN Antara ini diikuti 80 peserta termasuk
Kepala-kepala Biro Antara provinsi dan luar negeri, berlangsung tiga
hari.
Hadir dalam pembukaan Rakernas ini anggota Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Santoso.
Kementerian BUMN Apresiasi LKBN Antara
Rabu, 4 Oktober 2017 10:57 WIB