Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak meminta para orang tua lebih aktif dalam mengawasi pergaulan anak sehari-hari agar tidak salah dalam memilih teman.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Darmanelly di Pontianak, Senin, mengatakan pihaknya secara rutin telah memberikan sosialisasi kepada para orang tua agar terus mengawasi pergaulan anak mereka, dan bagaimana menghadapi anak-anak zaman sekarang.
"Dahulu para orang tua, banyak memberikan kisah dan nasihat kepada anak-anak mereka, mulai dari dongeng-dongeng yang sifatnya nasihat dan mendidik, tetapi sekarang banyak orang tua yang tidak lagi melakukan hal itu," ujarnya.
Menurut dia, saat ini banyak orang tua yang memberikan informasi kepada anak-anak mereka dengan mencari segala sesuatu melalui mesin pencari "Google" atau media sosial.
Tetapi, terkadang lupa kalau dalam media sosial, para penggunanya harus cerdas agar tidak salah berkomunikasi dengan dunia luar tersebut, kata Darmanelly.
Sehingga, menurut dia, anak-anak harus diajarkan menggunakan media sosial yang cerdas. Kemajuan teknologi memang tak bisa dihindari, untuk itu perlu orang tua dan lingkungan yang baik untuk membentuk mereka.
"Karena yang namanya anak-anak akan meniru dan lebih senang dengan hal-hal yang baru, misalnya kita bilang jangan lakukan, justru mereka ingin mengetahui yang dilarang tersebut," ujarnya.
Dalam hal ini, orang dewasa harus memberi contoh yang bagus, dengan menjelaskan, bahwa ada aturan dalam media sosial, misalnya tidak boleh bully, mengunggah foto porno, kekerasan dan hal-hal yang mengganggu kestabilan negara.
Sementara untuk menghindarkan anak dari pergaulan bebas, pihaknya mempunyai program sosialisasi pendewasaan usia perkawinan di bidang KB. Ada duta genre, ada pusat informasi dan konseling remaja dan mahasiswa, selain itu, ada program bina keluarga remaja, dan forum anak.
"Mereka (forum anak) menjadi pelopor dan pelapor. Jadi kami titipkan kapasitas pengetahuan kepada anak-anak bagaimana tentang kesehatan reproduksi remaja sehingga anak-anak lebih bertanggungjawab untuk memelihara kesehatan reproduksinya," katanya.
Ia menambahkan, dunia anak-anak memang cenderung berkomunikasi dengan sebaya, maka pihaknya membentuk pula pendidik sebaya dan konselor sebaya, sehingga mereka bisa berkomunikasi atau curhat sesama anak-anak.
(U.A057/T011)
Pemkot Pontianak Minta Ortu Awasi Pergaulan Anak
Senin, 13 November 2017 16:34 WIB