Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kelompok tani binaan perusahaan Perkebunan Sinar Mas di Kecamatan Semitau, dan Suhaid mengembangkan tanaman Moringa yang familiar dengan nama daun kelor atau nama latinnya "Moringa Oleifera L".
"Kami mengenalkan tanaman baru untuk dibudidayakan, karena tanaman ini sebagai penyumbang gizi masyarakat," kata CEO Perkebunan Sinas Mas Kalbar Susanto, di Kantor Pusat Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (P3M) Perkebunan Sinas Mas, Semitau, Sabtu.
Daun kelor atau Moringa ditetapkan sebagai pohon ajaib oleh WHO, organisasi kesehatan dunia. Penetapan ini diberikan setelah tumbuhan itu berjasa sebagai penambah gizi untuk kesehatan.
Moringa manfaatnya sangat luar biasa bagi kehidupan umat manusia untuk kesehatan dan ternak dan juga menyuburkan tanah. Sumber makanan penting di beberapa belahan dunia, karena bisa tumbuh dengan mudah, dan daunnya menyimpan banyak vitamin dan mineral saat dikeringkan, Moringa digunakan di India dan Afrika dalam memberi makan program untuk melawan kekurangan gizi.
"Moringa cocok ditanam untuk penghijauan pekarangan. Masyarakat bisa menanam pada lahan terbatas di pekarangan rumah tangga tanpa harus memiliki lahan yang luas, dan manfaat tanaman ini sudah dibuktikan di Afrika. Di Indonesia, daun ini sangat terkenal di masyarakat hanya belum dibudidayakan dengan baik," jelas Susanto.
Dalam pengembangannya Sinas Mas bekerjasama dengan Yayasan Dian Desa untuk mengajak masyarakat menanam dan mengolah daun kelor menjadi produk olahan, sehingga tidak hanya dikonsumsi yang berguna meningkatkan gizi tetapi memiliki nilai tambah ekonomi yang bisa meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pengembangan Daun Kelor ini sudah disampaikan ke Wakil Bupati Kapuas Hulu ‎Antonius L Ain Pamero saat berkunjung ke ‎P3M Perkebunan Sinas Mas di Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu.
Dalam kunjungan itu Wakil Bupati juga melihat pengolahan pupuk kompos dari bahan-bahan di sekitar perkebunan yaitu menggunakan daun kacangan MB, juga berbagai daun dari semak belukar, janjang kosong dari Pabrik Sawit, yang diolah sedemikian rupa menjadi kompos.
Sekedar informasi Pusat Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat (P3M) tidak hanya sebagai lembaga yang berfungsi memberikan pelatihan tapi juga sarana diskusi bagi masyarakat. Sinar Mas memperluas fungsi lembaga ini, juga sebagai sarana menyampaikan keluhan dan masukan dari masyarakat bagi perusahaan.
"Jika ada masyarakat yang mengalami masalah dengan kebun atau ingin mengetahui mengenai dunia sawit, bisa datang ke P3M. Untuk saling berdiskusi dan saling belajar bersama, sehingga banyak hal yang dapat diselesaikan atau dikembangkan bersama," jelaskan Susanto .
Petugas yang ditempatkan pun dibekalkan dengan buku saku sebagai panduan dalam memberikan penjelasan atas keluhan masyarakat. Untuk hal yang sangat khusus perusahaan bisa juga mendatangkan staf atau personel khusus yang menguasai bidangnya. Dengan begitu P3M bisa dikatakan sebagai wahana untuk komunikasi, saling belajar dan memberikan inspirasi bagi pengembangan ke depan.
"Dengan demikian berbagai prasangka yang tidak perlu dapat dihindari dan akan bermuara iklim yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha di satu sisi, dan pengembangan masyarakat di sisi lain," ujarnya.
Kelompok tani Sinar Mas kembangkan tanaman moringa
Selasa, 23 Januari 2018 13:51 WIB