Sukadana (Antaranews Kalbar) - Stok ikan dan ayam di Sukadana Kayong Utara mengalami kekurangan, bahkan di beberapa lokasi pedagang terpaksa tidak berjualan.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Kayong Utara Nova Harpiana mengatakan, kebutuhan akan daging ayam dan ikan di Kayong Utara sejak satu bulan sebelum puasa mengalami peningkatan yang cukup tinggi karena tradisi masyarakat setempat yakni kirim doa atau biasa disebut "Bulan Ruah" memerlukan stok dalam jumlah besar.
Hal ini membuat stok ayam di beberapa peternak ayam mengalami penurunan yang seharusnya di produksi untuk bulan puasa ternyata sudah habis pada bulan sebelumya.
"Biasa tradisi dari masyarakat jelang Ramadhan yang memerlukan daging dalam jumlah banyak, membuat stok ayam sempat putus," kata Nova Harpiana.
Dijelaskannya, saat ini stok ayam yang ada di pasaran lebih cenderung daging ayam yang belum usia panen. Namun karena tingginya permintaan membuat ayam yang masih berkisar berat 1,5 kilogram sudah dipanen, dan jikapun ada pasokan ayam dari luar daerah jumlahnya masih sedikit.
"Dari data yang dihimpun, jelang Idul Fitri, mudah-mudahan pasokan kembali normal," kata Nova.
Untuk daging ayam, saat ini di tingkat pedagang terdapat variasi harga, mulai dari Rp30.000 sampai Rp33.000 perkilogramnya, sementara untuk daging sapi masih berkisar Rp140.000 perkilogramnya.
Kebiasaan masyarakat di KAyong Utara yang gemar mengkonsumsi ikan laut juga berimbas dengan harga pada bulan Ramadhan ini, dimana tingginya konsumsi ikan dan tidak diimbangi pasokan ikan dari nelayan pada bulan puasa membuat beberapa jenis ikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Ikan juga demikian, ada pedagang yang mendatangkan dari luar Kayong seperti Ketapang, dan itupun jenis jenis ikan tertentu," jelasnya.
Untuk cumi segar dijual dengan harga Rp60.000 perkilogramnya, demikian juga dengan udang Rp40.000 sampai Rp45.000 perkilogramnya.
Stok ayam di Kayong menipis
Senin, 21 Mei 2018 15:37 WIB