Pontianak (Antaranews Kalbar) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan Barat menggelar "Gebyar Pengawasan Pemilu" yang melibatkan berbagai pihak terkait untuk memastikan pelaksanaan pilkada yang jujur, adil, berkualitas dan kondusif di provinsi itu.
"Melalui momentum kegiatan ini, kami mengajak kepada seluruh masyarakat Kalbar untuk bersama-sama mengawal pilkada yang dilaksanakan di Kalbar, baik pemilihan gubernur dan wakil gubernur maupun pemilihan wali kota dan wakil wali kota serta pemilihan bupati dan wakil bupati," kata Ketua Bawaslu Kalimantan Barat, Ruhermansyah di Pontianak, Sabtu.
"Gebyar Pengawasan Pemilu" yang digagasnya adalah momentum puncak terhadap kerja sama pengawasan yang dilakukan dengan seluruh pihak terkait, khususnya dengan mahasiswa, masyarakat, aparat penegak hukum, ormas, lembaga adat dan lembaga pemantau pemilu lainnya di Kalbar.
Dia mengatakan, pihaknya juga melibatkan BEM Untan sebagai koordinator seluruh BEM se-Kalbar terkait pengawasan partisipatif untuk pilkada di Kalbar. Bawaslu Kalbar juga melibatkan sejumlah lembaga adat yang ada di Kalbar, unsur OKP, tokoh masyarakat, forum perbatasan, LIPD, Laki dan pihak lainnya sebagai pemantau pemilu.
"Seperti yang kita ketahui, proses kampanye akan berakhir pada hari ini dan untuk itu, kami sudah berkoordinasi dengan pihak KPU dan Kepolisian/TNI serta Satpol PP di setiap daerah, untuk melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas pasangan calon. Tidak boleh ada aktivitas kampanye dalam bentuk apapun pada masa tenang ini," tuturnya.
Bawaslu Kalbar juga menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di daerah untuk melakukan patroli pengawasan masa tenang dan pungut hitung, untuk mengantisipasi adanya pelanggaran kampanye, politik uang dan mobilisasi pemilih.
Penjabat (Pj) Gubernur Kalbar Dody Riatmadji mengharapkan pengawasan terhadap proses pemungutan suara pada pilkada serentak tahun 2018 ini bisa dilakukan dengan baik.
"Kita harapkan pengawasan pada 27 Juni nanti dapat dilakukan lebih baik. Setidak-tidaknya melalui kawan-kawan ini kalau terdapat ketidakberesan dalam penyelenggaraan pemilu secara lebih cepat diinformasikan ke Bawaslu atau instansi yang melakukan penanganan itu," katanya.
Menurut dia, dilibatkannya beberapa pihak seperti mahasiswa dan beberapa kalangan yang menjadi sahabat Bawaslu untuk ikut menjadi pengawas partisipatif, sudah sangat tepat.
Selain dapat ikut melakukan pengawasan, mahasiswa juga bisa memberikan motivasi kepada masyarakat agar dapat memberikan hak pilih dan bertanggung jawab atas pilihannya tersebut.
"Mahasiswa memiliki peran penting terhadap partisipasi pemilih. Pemilihan langsung selalu terjadi paradoksal," ujarnya.
Dia menambahkan, mahasiswa sebagai kekuatan intelektual muda harus komitmen untuk menyuarakan agar pemilihan umum berjalan baik.
"Mahasiswa dan pihak terkait lainnya harus memiliki integritas yang kuat dan juga dan segera menyampaikan hal-hal yang tidak beres untuk dilaporkan dengan pihak yang berwenang," kata Dody.
Pj Gubernur Kalbar Dody Riatmadji menyematkan pin kepada perwakilan mahasiswa yang menjadi sahabat Bawaslu Kalbar dalam rangka pengawasan Pilkada Kalbar 2018.
Gebyar pengawasan Pemilu
Sabtu, 23 Juni 2018 11:20 WIB