Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang, A Kismed mengatakan sampai hari ini belum ada peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat kabut asap yang ditimbulkan kebakaran hutan dan lahan. (karhutla) di daerah ini.
"Dari data yang kita kumpulkan belum ditemukan peningkatan kasus ISPA yang bermakna," kata Kismed di Singkawang, Rabu.
Namun, ia tidak memungkiri jika musim kemarau sekarang ini dipastikan ada masyarakat yang menderita penyakit batuk dan pilek.
"Kasus tetap ada, cuma belum ada peningkatan yang signifikan," tuturnya.
Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat Singkawang selalu memperhatikan kesehatannya. "Karena cuaca panas saat ini diharuskan untuk minum air putih yang banyak dan istirahat yang cukup," pesannya.
Kemudian, apabila memasak air pastikan air yang dimasak betul-betul mendidih. Hal itu diingatkan untuk mencegah penyakit diare.
Ia menjelaskan, sejak kabut asap mulai ada di Singkawang, pihaknya sudah membagikan masker.
"Ada enam titik lampu merah yang menjadi sasaran kita untuk membagikan masker, antara lain simpang empat Sekip Lama, Roban, Alianyang, Pemkot (Firdaus), dan Diponegoro (dua titik)," jelasnya.
Untuk satu titik ada sebanyak 1000 masker, sehingga untuk enam titik total masker yang dibagikan adalah sebanyak 6.000 unit.
Dimana pembagian masker pihaknya melibatkan organisasi kepemudaan, ormas, satlantas dan PMI.
Sedangkan untuk sekolah, pihaknya percayakan kepada petugas Puskesmas. Jadi kalau ada permintaan dari sekolah, disarankan ?untuk datang ke Puskesmas berapa banyak masker yang dibutuhkan.
"Untuk sekolah ini kita utamakan kepada anak-anak SD dan SMP," katanya.
Belum ada peningkatan kasus ISPA di Singkawang
Rabu, 29 Agustus 2018 9:24 WIB