Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kementerian Sosial(Kemensos) RI memberikan bimbingan sosial dan keterampilan kepada puluhan Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan (BWBP) untuk program usaha kemandirian pada 2018.
"Kegiatan ini berlangsung pada 14-20 September 2018 yang diisi dengan berbagai materi seperti bimbingan, keterampilan dan lain-lain," kata Kepala Sub Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial Kemensos RI, Tina Riyandari, di Singkawang, Sabtu.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan merupakan program rutin Kemensos di bidang pemulihan terhadap BWBP.
"Artinya, setelah mereka keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) maka akan banyak muncul stigma di masyarakat, ditambah lagi mereka (BWBP) tidak berdaya secara ekonomi. Sehingga kami masuk untuk membantu mereka," ujarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan sudah sesuai dengan Nawacita Presiden RI, Joko Widodo yang terdapat pada point pertama yakni Negara harus hadir disaat warga membutuhkan.
"Jadi, kami dari Kemensos harus hadir memberikan bantuan stimulan usaha ekonomi produktif," katanya.
Di mana masing-masing BWBP akan mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta. "Kebetulan untuk di Singkawang ada sebanyak 39 orang BWBP. Dan uang semuanya sudah masuk ke rekening penerima, dan itu tidak boleh dipotong Rp1 pun," tandasnya.
Namun, dalam pemanfaatannya nanti ada pendampingan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Menggapai Asa untuk menemani mereka dalam berbelanja barang-barang yang dibutuhkan sesuai dengan proposal yang diusulkan ke Kemensos RI.?
"Bahkan usahanya pun tetap didampingi oleh teman-teman LKS, karena LKS lah yang akan bertanggungjawab kepada kami di Kemensos," katanya.
Menurutnya, LKS juga berhak menegur dan memberikan sanksi kepada mereka apabila dana ini dipergunakan untuk keperluan diluar proposal yang diajukan.
Karena, pemerintah berharap dari bantuan yang diberikan, apabila mereka bisa berkembang bisa membantu rekan-rekannya yang masih berada di Lapas.
"Karena menurut informasi ada sekitar 400 orang yang masih berada di dalam Lapas Singkawang," ujarnya.
Dengan adanya program ini dapat membantu pemerintah dalam mengentaskan permasalahan sosial di masyarakat. "Minimal yang mempunyai toko nanti, bisa memperkerjakan teman-temannya ketika keluar dari Lapas," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Singkawang, Agus Purnomo mengatakan, BWBP sangat membutuhkan sentuhan pendampingan, pembinaan dan rehabilitasi sosial.
"Adanya bantuan ini, kami atas nama Pemkot Singkawang memberikan apresiasi terhadap LKS Menggapai Asa yang sangat peduli terhadap BWBP sehingga dapat mewujudkan program kegiatan untuk membantu mereka dalam peningkatan penghasilan ekonomi keluarga dengan usaha ekonomi produktif sesuai kemampuan dan minat serta hobby yang dimiliki oleh masing-masing BWBP," katanya.
Menurutnya, LKS Menggapai Asa merupakan yang satu-satunya peduli terhadap para BWBP di tingkat Provinsi Kalbar. "Sehingga keberadaannya tentu sangat dibutuhkan oleh para BWBP maupun Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang lain," ujarnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada kepedulian Kemensos dalam upaya menciptakan perubahan sosial bagi BWBP melalui program pemberian modal usaha dan bimbingan keterampilan bagi BWBP.
"Sehingga para BWBP bisa hidup mandiri yang akhirnya akan berdampak positipf dan menghilangkan stigma di masyarakat atas status yang selama ini mereka sandang sebagai mantan Napi," kata Agus.
Melalui program ini, dia berharap para BWBP bisa menunjukkan kepada keluarga, masyarakat maupun para steakholder yang ada di lingkungan tempat mereka tinggal.
"Serta bisa menunjukkan kemampuan para BWBP dan perilaku yang baik, sehingga menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat di sekitar para BWBP tinggal," tandas Tina.
(KR-RDO/L005)
BWBP Singkawang dapat bimbingan Kemensos RI
Sabtu, 15 September 2018 12:09 WIB