Pontianak (Antaranews Kalbar) - Tim Ekspedisi BI Kalimantan Barat menyisir kawasan pulau katagori tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dalam rangka menjalankan tugasnya terutama berkaitan dengan sistem pembayaran.
"Ekspedisi kali ini berkaitan dengan tugas BI yakni sistem pembayaran, baik tunai maupun nontunai. Uang tunai, tugas mendistribusikannya adalah BI," ujar Kepala KPw BI Kalbar, Prijono saat sambutan pelepasan tim ekspedisi di Lantamal XII Pontianak, Rabu.
Menurut dia, dalam hal mendistribusikan, BI menyiapkan uang tunai dengan jumlah yang cukup, menyiapkan uang sesuai pecahan yang dibutuhkan masyarakat, menyiapkan uang dengan kelayakan yang standar, tidak boleh lusuh dan menyiapkan uang pada waktu yang tepat.
Prijono menambahkan ekspedisi twrsebut tidak hanya soal distribusi rupiah tetapi ada kegiatan lain seperi edukasi mengenai ciri-ciri keaslian uang, menyalurkan bantuan pendidikan, keagamaan dan kesehatan serta pemberdayaan ekonomi.
"Total uang yang dibawa sebesar Rp5 miliar dengan berbagai pecahan. Mudah-mudahan ekspedisi ini dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," harapnya.
Dalam pelepasan Tim Ekspedisi BI hadir Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan.
Pada kesempatan itu Ria Norsan mengatakan uang adalah simbol kedaulatan dan harus dibanggakan.
"Peran uang sangat penting, sebagai alat penukaran, pembayaran dan perhitungan harga," katanya.
Menurut mantan Bupati Mempawah itu, kerja sama BI dan TNI AL, hakikatnya meningkatkan kualitas uang, dengan maksud agar dapat memenuhi kebutuhan uang yang layak beredar di masyarakat.
"Harapannya kegiatan ini dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat sehingga tujuan pemerintah untuk membangun daerah 3T dapat terwujud," kata dia.
?Sementara itu, Komandan Lantamal XII Pontianak, Laksamana Pertama Gregorius Agung melalui Aspotmar, Kolonel Laut (P), Hari Mulyadi mengatakan, kegiatan ini adalah kegiatan bersama antara TNI AL dan BI untuk mendistribusikan uang yang layak kepada masyarakat di pulau 3T.?
"Tujuannya untuk mempermudah masyatakat mendapat uang yang layak," kata Hari Mulyadi.
Dia menyatakan, jangan sampai masyarakat di pulau 3T dalam aktivitas perekonomiannya tidak ingin menggunakan rupiah.
Menurut dia, untuk mempertahankan empat pilar itu tentu tidak bisa sendiri, harus bekerja sama dengan TNI AL.
"Intinya jangan sampai masyrakat di pulau 3T tidak tahu rupiah atau kondisi uangnya sudah tidak layak," kata dia.
Tim ekspedisi Bank Indonesia sisir pulau 3T
Selasa, 18 September 2018 13:40 WIB