Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pemkoy Pontianak mengimbau para pemilik restoran dan rumah makan setempat untuk tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi.
"Saya imbau para pemilik restoran dan rumah makan yang ada di Pontianak agar tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi karena itu hak masyarakat tidak mampu," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, elpiji tiga kilogram atau bersubsidi tersebut sebenarnya untuk usaha mikro kecil dan menengah serta masyarakat yang tidak mampu.
"Alhamdulillah sekarang sudah banyak para pemilik rumah makan yang beralih menggunakan elpiji nonsubsidi sejak dikeluarkan larangan bagi mereka menggunakan elpiji bersubsidi tersebut," katanya.
Dalam kesempatan itu, Edi menambahkan, ada dugaan elpiji bersubsidi yang sebenarnya untuk jatah Kota Pontianak, dibawa atau diborong (dibeli lalu dibawa keluar) oleh oknum yang mengambil keuntungan pribadi.
Edi menyatakan, Pemkot Pontianak hanya mengimbau masyarakat mampu untuk sadar dengan tidak membeli elpiji bersubsidi.
Sebelumnya, Sales Axecutive Elpiji PT Pertamina Pontianak, Sandy Rahadian menyatakan, dari beberapa kali melakukan inspeksi mendadak bersama Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, ditemukan bahwa rata-rata rumah makan masih menggunakan elpiji subsidi, meski pun menurut aturan mereka sudah tidak berhak lagi.
Ia menjelaskan, para pemilik rumah makan terkesan "kucing-kucingan" dalam menggunakan gas subsidi tersebut. "Mereka rata-rata juga memiliki tabung Bright Gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram, sehingga ketika tidak dilakukan sidak atau lainnya, mereka menggunakan elpiji subsidi, tetapi ketika gencar dilakukan sidak mereka menggunakan gas nonsubsidi," ungkapnya.
Tetapi, menurut dia, dari hasil sidak beberapa waktu lalu, pihaknya menemukan rata-rata rumah makan masih menggunakan elpiji subsidi. "Sifatnya sidak, rata-rata mereka tidak sempat mengganti tabung elpiji tiga kilogram ke tabung elpiji nonsubsidi," ujarnya.
Bahkan, menurut dia, ada salah satu rumah makan padang yang terbilang besar, dengan cepat mengganti tabung elpiji subsidi dengan elpiji nonsubsidi ketika pihaknya mau masuk ke rumah makan tersebut.
"Ketika kami masuk ke dapur rumah makan itu, regulatornya dilepas dari tabung elpiji tiga kilogram, tetapi mereka lupa menyembunyikan tabung tersebut, sehingga membuktikan mereka masih menggunakan elpiji subsidi," kata Sandy.
Pemkot Pontianak imbau rumah makan tidak gunakan elpiji bersubsidi
Kamis, 1 November 2018 13:45 WIB