Pontianak (Antaranews Kalbar) - Anggota Fraksi PKB DPR RI Daniel Johan mengatakan PKB merasa penting untuk menjaga tradisi ilmiah santri dengan menggelar Musabaqoh Kitab Kuning (MKK) secara rutin tiap tahun.
"Kitab Kuning adalah referensi wajib di setiap pesantren yang menjadi landasan santri untuk berpikir dan bersikap," kata Daniel Johan saat menghadiri Musabaqoh (kompetisi) Kitab Kuning (MKK) Provinsi Kalbar di Pondok Pesantren Tri Bakti Al Masudiyah, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Senin.
Ia melanjutkan, kuatnya tradisi pesantren dalam mengkaji dan menelaah kitab kuning merupakan khasanah intelektual/keilmuan yang harus terus dijaga dan dikembangkan.
"Karena pesantren adalah tempat lahirnya para penerus kiai yang akan meneruskan kepemimpinan negeri ini," ujar dia.
Ia mencontohkan tidak sedikit para pahlawan bangsa yg terlahir dari pesantren, misalnya KH Hasyim Asy`ari, KH Ahmad Dahlan, KH Wahab Hasbullah, KH Idam Khalid, KH Wahid Hasyim dan lainnya.
"Ini membuktikan bahwa kitab kuning sebagai referensi bacaan pesantren sangat sesuai (relevan) dengan misi kebangsaan dan keagamaan. Karena itulah PKB merasa penting untuk menjaga tradisi ilmiah santri tersebut dengan menggelar MKK secara rutin tiap tahun," kata Wakil Sekjen DPP PKB itu.
Ia menegaskan, sejak PKB dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama (NU), sejak itu pula PKB memiliki kewajiban untuk terus memperjuangkan kaum santri dan pesantren. "Dan perjuangan panjang itu membuahkan hasil yaitu disahkannya UU Madrasah dan Pesantren bulan lalu. Hal ini tak lepas dari doa dan dukungan para kiai, habaib dan para santri," ujar anggota DPR RI Dapil Kalbar itu.
Ia mengakui perjuangan PKB ini masih panjang dan berat untuk terus menyuarakan Islam yang moderat.
"Untuk itu kami PKB sangat membutuhkan dukungan dan doa dari semua kalangan terutama kiai dan santri untuk 2019 nanti. Pemilu 2019 nanti yang sudah dimulai saat ini adalah momentum perjuangan untuk memenangkan kiai dari pesantren, yaitu Kyai Ma`ruf Amin. Semoga jalan kita dimudahkan dan mendapatkan keberhasilan," ujar dia.
Dalam kegiatan tersebut, diikuti sekitar 80 peserta dari berbagai pesantren di Kalbar.
Para jawara nantinya akan diikutkan dalam kegiatan serupa di tingkat nasional.
Ketua Pondok Pesantren Tri Bakti Al Masudiyah, H Muhammad Ali Rihdlo MPdI selaku tuan rumah mengatakan, tahun lalu utusan dari pesantrennya menjadi juara umum.
"Tahun depan akan digelar di tempat lain secara bergiliran," kata dia.
Musabaqah Kitab Kuning dorong tradisi ilmiah santri
Senin, 5 November 2018 22:47 WIB