Pontianak (Antaranews Kalbar) - Layang-layang kembali hampir menggangu pasokan listrik di Kalbar. Pasokan listrik di Sistem Khatulistiwa untuk Kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang, Landak termasuk Tayan hampir terputus karena tersangkutnya layang-layang di Disconecting Switch (DS) instalasi Gardu Induk Parit Baru.
"Kejadian ini termasuk luar biasa karena berpotensi menyebabkan terputusnya pasokan listrik hingga terjadinya padam secara meluas dan dalam durasi yang cukup lama," ujar Manajer Unit Pelaksana Pengaturan dan Penyaluran Beban (UP3B) Kalbar, Ricky Faisal di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan bahwa sangkutnya layang-layang di DS Gardu Induk Parit Baru dapat memutus pasokan listrik sebesar 30 MW.
"Jika instalasi GI terganggu maka masyarakat akan mengalami padam secara meluas dan dalam durasi yang cukup lama karena GI Parit Baru berfungsi mengatur penyaluran beban kearah luar kota. Sistem kelistrikan Khatulistiwa sudah menginterkoneksi pasokan listrik di 7 kota dan kabupaten maka pastinya layang-layang tersebut akan mengganggu semua wilayah," ungkap Ricky.
Menurutnya selama ini GI Parit Baru termasuk lokasi yang jarang sekali terganggu dengan keberadaan layang-layang, namun kejadian kemaren itu sangat luar biasa, layang-layang langsung menyentuh instalasi DS.
"GI Parit Baru memang belum kita protect dengan sistem jaring laba-laba seperti GI di lokasi lainnya karena selama ini instalasi GI nyaris tidak pernah tersentuh oleh layang-layang. Kita masih beruntung karena layang-layang yang menyangkut di DS tidak bertali kawat. Sehingga kejadian kemarin tidak langsung menyebabkan hubungan singkat. Namun jika terjadi hujan pastinya layang-layang yang semula bersifat isolator akan menjadi konduktor dan siap menghantarkan listrik hingga terjadi hubungan singkat," jelas Ricky.
Lebih lanjut Ricky mengimbau agar masyarakat tidak bermain layang-layang terutama yang bertali kawat di dekat jaringan listrik karena akan mengancam keberlangsungan pasokan listrik.
Sementara itu menurut Saliman (48), warga Parwasal Siantan mengatakan sekarang banyak warga yang bermain layang-layang terutama saat cuaca cerah di sore hari, keberadaannya sungguh sangat mengganggu.
"Di Siantan ini banyak sekali warga yang bermain layang-layang, bukan hanya anak-anak tapi banyak pula orang dewasa yang ikut main. Kadang kita mau tegur khawatir malah jadi ribut padahal keberadaannya sangat mengganggu bahkan mengancam keselamatan kita bersama. Perlu perhatian aparat terkait untuk menangkap dan menertibkan mereka karena sudah sangat meresahkan, bila perlu dihukum berat agar mereka jera," tegas Saliman.
Layangan ancam pasokan listrik ke tujuh daerah
Kamis, 7 Februari 2019 10:24 WIB