Pontianak (Antaranews Kalbar) - Gubernur Kalbar, Sutarmidjioptimistis perkembangan digital ekonomi bisa mendorong kemajuan ekonomi Kalbar dan Indonesia pada umumnya.
"Saat ini masyarakat dihadapkan dengan era revolusi industri 4.0 yang mana masyarakat bersaing dengan kecepatan dan digitalisasi. Saya yakin, jika masyarakat kita bisa bersaing, ekonomi digital bisa mendorong perekonomian kita," kata Sutarmidji saat menghadiri forum diskusi tentang Perkembangan Ekonomi Terkini Dalam Era Digital Ekonomi dan Penyerahan Program Sosial Bank Indonesia di kantor Perwakilan Bank Indonesia di Pontianak, Senin.
Sutarmidji memberi contoh, pelanggan telepon baru bisa mencapai sekitar 100 juta setelah 75 tahun, dan pengguna media sosial (medsos) yaitu Facebook di Indonesia bisa mencapai sekitar 100 juta pengguna selama empat tahun, sekarang dalam jangka waktu 10 hari ada 100 ribu pengguna game online di Indonesia.
Artinya begitu cepatnya perkembangan digitalisasi ?kemajuan teknologi dalam berbagai segala aspek di tengah masyarakat, maka kita harus mengikuti perkembangan tersebut.
"Siapa yang tak mampu mengikuti perkembangan itu, dia akan tertinggal. Siapa yang mampu dan cepat memberikan pelayanan di Era Revolusi Industri 4.0 itu akan unggul," tuturnya.
Ia mengatakan, untuk di luar Indonesia dengan Revolusi Industri 4.0, semakin cepat dan murah, namun tidak di Indonesia terbalik dengan negara luar.
"Semakin cepat semakin mahal, ini lah yang harus kita ubah. Seharusnya semakin cepat semakin murah," tuturnya.
Perkembangan teknologi ke arah serba digital saat ini semakin pesat, teknologi menjadi alat yang mampu membantu sebagaian besar kebutuhan manusia. Teknologi telah dapat digunakan oleh manusia untuk mempermudah melakukan apapun tugas dan pekerjaan. Peran penting teknologi inilah yang membawa peradaban maunsia memasuki era digital.
"Menurut laporan Mckinsey yang dirilis pada Agustus 2018, ekonomi digitalisasi telah memberikan kontribusi 10 persen terhadap PDB dan membuka 3,7 juta peluang kerja di Indonesia. Untuk pasar e-commerce Indonesia pada 2022 akan tumbuh menjadi 55 miliar dolar AS hingga 65 miliar dolar AS atau setara Rp955 triliun," katanya.
Sutarmidji optimistis ekonomi digital mampu dorong ekonomi Kalbar
Selasa, 26 Februari 2019 8:03 WIB