Pontianak (ANTARA) - Dalam rangka HUT ke-74 RI, masyarakat memperingati dengan menggelar upacara di atas Parit Nanas, tepatnya pada hari Sabtu (17/8).
"Upacara ini adalah gelaran yang ketiga. Hal baru di upacara tahun ini, yakni ikut sertanya pihak Koramil, Kapolsek, pegawai Puskesmas, PNS, pelajar, dan para komunitas seperti Gerakan Sungai Kapuas (GSK)," ujar Tirta Arifin, selaku Lurah Siantan Hulu, Sabtu.
Upacara pengibaran bendera selama tiga tahun ini mengusung tema yang sama yakni “Merdeka Negeriku Merdeka Paritku”.
Berbeda dengan Festival Parit Nanas ketiga pada tahun ini yang bertemakan “Paritku Sahabatku”.
"Dipilih tema festival seperti itu karena masyarakat yang sehari-harinya memanfaatkan parit, jadi kami berharap supaya mereka bisa menjaga dan merawat sebagaimana arti dari sehabat tersebut,” katanya.
Ia menambahkan bahwa alasan dipilih di atas parit agar masyarakat ikut menjaga dan melestarikan keasrian dari parit yang ada di sekitarnya.
"Parit itu merupakan urat nadi kehidupan karena sebagian besar masyarakat dari Pontianak Utara masih menggunakan parit untuk sarana seperti mandi, cuci, dan kakus (MCK),” ungkapnya.
Tirta juga mengatakan bahwa dipilihnya di daerah Bentasan ini karena di sinilah bagian hulu dari parit serta mengajak masyarakat untuk menjaga sumber airnya. Pada tahun ini, ia mengaku ada kendala terkait dengan kapasitas air di parit yang akan digunakan dalam upacara.
“Kami sempat khawatir dengan debit air dikarenakan musim kemarau. Tapi Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar. Kita juga dibantu oleh pemadam kebakaran untuk menyemprot lumpur yang ada,” jelasnya.
Kepanitiaan dalam kegiatan ini dibantu oleh Gerakan Sungai Kapuas (GSK) serta para petugas pengibar bendera siswa SMKN 6 Pontianak dan SMKN 8 Pontianak.
Tirta mengaku bahwa untuk ke depannya tidak hanya Parit Nanas yang diprogramkan, tapi juga parit yang lain seperti Parit Pangeran dan Parit Pekong.
Dalam tim petugas pengibaran bendera tersebut ada sebanyak 15 orang. Sepuluh orang dari SMKN 6 Pontianak dan lima orang dari SMKN 8 Pontianak.
Salah satunya adalah Azahra dari SMKN 6 Pontianak, yang mengaku kesulitan sekaligus bangga menjadi bagian dari sang pasukan pengibar.
“Bangga, senang, dan juga pengalaman pertama saya jadi petugas upacara di dalam parit. Ada rasa takut saat bendera akan di kibarkan, takutnya nyangkut atau benderanya kena air parit,” kata Zahra.
Uniknya Upacara 17 Agustus di Parit Nanas
Minggu, 18 Agustus 2019 9:44 WIB