Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan membuka Seminar Wawasan Kebangsaaan bagi 160 pelajar SMA/sederajat yang ada di kabupaten itu.
"Seminar diikuti 160 pelajar dari delapan SMA/sederajat se-Kecamatan Sungai Raya. Wawasan kebangsaan Indonesia ini penting disampaikan kepada para pelajar, karena pandangan tentang persatuan, kesatuan, dan kebersamaan dari manusia Indonesia dengan berbagai latar belakang, dimana ragam perbedaan tersebut berada di bawah satu pemerintahan yaitu pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Muda di Sungai Raya.
Menurutnya, wawasan kebangsaan memiliki arti penting dalam rangka lebih mempertebal rasa kebangsaan serta meningkatkan semangat kebangsaan.
Muda mengatakan seminar kebangsaan perlu terus dilakukan. Bahkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Kubu Raya melalui berbagai bentuknya. Yakni menyesuaikan era saat ini yang merupakan era digital milenial yang serba cepat.
"Sekolah-sekolah harus cepat dengan peka memahami situasi. Untuk mengantisipasi segala serangan-serangan yang mendistorsi rasa cinta terhadap daerah dan Indonesia," tuturnya
Menurut Muda, rasa kebanggaan terhadap negara harus dibangkitkan kembali. Ia mengingatkan para pelajar bahwa Kabupaten Kubu Raya juga terbentuk untuk Republik Indonesia. Cara berpikirnya adalah kebangsaan dengan slogan Dari Kubu Raya untuk Indonesia.
Tantangan generasi saat ini, ujar Muda, adalah teknologi dan informasi. "Sehingga generasi saat ini jauh berbeda dengan generasi yang belum tergantung pada teknologi dan informasi dan masih membutuhkan orang banyak atau ruang publik," katanya.
Muda juga menjelaskan, sebagaimana pasal 30 Undang-Undang Dasar 1945, tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara sebagai sebuah negara kebangsaan. Namun, ia menyayangkan saat ini rasa kebangsaan tersebut mengalami degradasi.
"Yang terjadi saat ini adanya tanda-tanda kemerosotan rasa, paham, dan semangat kebangsaan," kata Muda.
Hal itu dapat dilihat dari sejumlah indikasi, seperti menonjolnya kepentingan kelompok dan golongan sendiri dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara. Selain itu menguatnya kembali semangat primordialisme dan mengemukanya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas.
"Termasuk melunturnya budaya menghormati simbol negara, mencontoh budaya asing lalu menghujat budaya sendiri, dan memudarnya asas satu wilayah nusantara," tambahnya.
Muda berharap kegiatan seminar wawasan kebangsaan dapat makin menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air dan jiwa patriotisme serta dan nasionalisme guna menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Muda ajak pelajar Kubu Raya perkuat wawasan kebangsaan
Kamis, 26 September 2019 7:59 WIB