Pontianak (ANTARA) - Mantan Bupati Landak, Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa mengajak masyarakat Melayu Landak untuk melestarikan budaya Tumpang Negeri yang telah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) tahun 2019 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Selama kami menjabat, kami telah berhasil mendaftarkan Tumpang Negeri sebagai kekayaan budaya tak benda. Jadi tidak ada yang bisa ngaku-ngaku lagi dan Tumpang Negeri punya Keraton Ismahayana, punya orang Landak," kata Karolin di Ngabang, Minggu.
Terkait hal tersebut dirinya menegaskan, generasi muda Landak, khususnya dari masyarakat Melayu harus berbangga dan dapat melestarikan budaya tersebut.
Karolin yang juga merupakan Putri Permata Jaya Negeri Ismahayana Landak mengatakan, dirinya mendukung di tahun 2023 acara Saprahan Keraton Ismahayana Landak dapat memecahkan rekor MURI dan menjadi salah satu pelestarian kebudayaan di Kabupaten Landak.
"Nanti jika ada rencana dari kerabat keraton dan panitia untuk bisa mendaftar dan mengikuti rekor MURI untuk Saprahan, dengan senang hati kita bisa bergotong royong dan bisa kita laksanakan untuk tahun depan," kata Karolin, mantan bupati Landak periode 2017-2022
Karolin mengatakan, kegiatan di sepanjang jalan Keraton Ismahayana Landak yang dilaksanakan Sabtu (5/11), merupakan salah satu bentuk kegiatan silahturahmi antara Keraton Ismahayana Landak, Pemerintah Kabupaten Landak dan masyarakat dalam rangka menjaga kerukunan dan kebersamaan di Kabupaten Landak.
"Kita bersyukur saat ini COVID-19 sudah mereda karena ini berkat partisipasi masyarakat yang mengikuti arahan pemerintah sehingga melaksanakan vaksinasi dan kemarin kita bisa melaksanakan kegiatan Saprahan ini," tuturnya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui Saprahan tersebut semua masyarakat bisa saling bertemu, silahturahmi dan menjaga tali kekeluargaan.
Masyarakat Melayu di Kabupaten Landak lestarikan budaya Tumpang Negeri
Minggu, 6 November 2022 15:09 WIB