Jakarta (ANTARA) - Dubes RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan M. Fadjroel Rachman bersama Sekjen Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) sekaligus Ketua Harian PERSILAT (Persatuan Silat Dunia), Benny Sumarsono membahas diplomasi pencak silat di Asia Tengah di Jakarta, Jumat.
Menurut siaran pers, Jumat, keduanya membahas berbagai hal diantaranya pengembangan berkelanjutan Pencak Silat Kazakhstan dan Tajikistan, Asia Tengah dan Eurasia.
"Masyarakat Kazakhstan, Tajikistan, Asia Tengah serta Eurasia sangat menggemari olahraga bela diri, oleh karena itu Pencak Silat merupakan salah satu pengikat persahabatan antara Indonesia, Kazakhstan dan Tajikistan.
"Kami menyebutnya sebagai Diplomasi Pencak Silat dan menjadi champion dalam diplomasi di Kazakhstan dan Tajikistan", katanya.
Lebih lanjut Dubes meminta dukungan PERSILAT/IPSI agar MoU Kerja sama Olahraga antara Kementerian Olahraga RI dan Kementerian Olahraga dan Pariwisata Kazakhstan dapat tercapai.
Menurutnya, draf MoU tersebut telah diserahkan kepada Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufiq Hidayat di Kantor Kemenpora pada Kamis (14/11).
Fadjroel, yang juga merupakan Penasehat Asosiasi Pencak Silat Kazakhstan dan Tajikistan, meyakini bahwa Pencak Silat merupakan jalan untuk membangun hubungan baik antara Indonesia dan Kazakhstan serta Tajikistan.
Dubes juga mengucapkan terima kasih atas dukungan pelatih PERSILAT/IPSI, sehingga prestasi Pencak Silat Kazakhstan meroket, misalnya saat Kejuaraan Pencak Silat Asia di Bukhara Uzbekistan, tim pencak silat Kazakhstan berhasil merebut 11 emas, 11 perak dan 23 perunggu.
Sementara itu, pada pertemuan tersebut, Benny juga mengutarakan rencana Kejuaraan Pencak Silat Asia di Astana, Kazakhstan pada 2025, Youth Olympics untuk Pencak Silat 2026 dan Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.