Sungailiat (ANTARA) - Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra mengedukasi pelajar tingkat sekolah menengah pertama di daerah itu mencegah tindakan kekerasan perundungan (bullying) antarpelajar di lingkungan sekolah.
"Edukasi ini penting kami lakukan karena diketahui tindakan kekerasan perundungan di lingkungan sekolah berpotensi terjadi," kata Boy Yandra di Sungailiat, Sabtu, saat melakukan kegiatan pencegahan perundungan di SMP Negeri 2 Sungailiat.
Ia mengatakan ada beberapa jenis perundungan, mulai dari tindakan fisik atau melakukan pemukulan, verbal seperti menghina, mengejek dan yang lain termasuk juga perundungan sosial seperti mengajak orang lain untuk mengucilkan.
Korban perundungan, kata Boy Yandra, dapat mengalami ketakutan, depresi, mengalami masalah di sekolah dan dampak buruk yang lain bagi korban.
"Untuk pencegahan di sekolah selain memberikan pemahaman kepada pelajar, saya menyarankan ke pihak sekolah memilih salah satu siswa yang dipercaya untuk memberikan laporan ke guru kelas jika ada tindakan kekerasan pelajar," kata dia.
Siswa yang dipercaya tersebut jangan sampai diketahui oleh teman-teman yang lain guna menghindari tindakan perundungan padanya.
Informasi dari siswa ke guru dibutuhkan karena selama kegiatan di sekolah guru tidak terus menerus melakukan pengawasan pelajar.
"Diagendakan pengawasan pelajar di jam 21.00 WIB, saat jam itu personel Satpol PP akan patroli untuk mencegah pelajar bermain pada malam hari," ujarnya.
Ia mengingatkan peran orang tua di rumah supaya memperhatikan putra-putri jangan biarkan anak-anak bebas bermain tanpa sepengetahuan orang tua.*