Pontianak, Kalbar (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan perekonomian di Kalimantan Barat pada 2025 tumbuh di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen dengan inflasi terjaga dalam target 2,5 persen.
Kepala Perwakilan BI Kalbar NA Anggini Sari di Pontianak, Kalbar, Kamis, mengatakan proyeksi tersebut selaras dengan kondisi ekonomi Kalimantan Barat yang menunjukkan tren positif pada awal tahun.
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar yang dirilis pada 3 Maret 2025, inflasi year-on-year (YoY) di provinsi ini tercatat sebesar 0,04 persen pada Februari 2025," katanya.
Ia berharap hingga akhir tahun, inflasi tetap berada dalam rentang target yang telah ditetapkan, yakni 2,5 persen dengan plus minus 1 persen.
Ia menekankan bahwa menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan membutuhkan sinergi antara BI, pemerintah daerah, instansi vertikal, serta seluruh insan perbankan dan dunia usaha.
Sejumlah sektor utama menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kalbar, di antaranya sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta konstruksi.
Secara khusus, konsumsi rumah tangga berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi, menyumbang 48,7 persen dari total pertumbuhan ekonomi Kalbar yang mencapai 4,9 persen pada 2024.
Anggini mengatakan momentum Ramadhan dan Idul Fitri juga dinilai sebagai faktor pendorong aktivitas ekonomi.
Selain sebagai perayaan keagamaan, periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) secara historis selalu berdampak pada peningkatan konsumsi masyarakat.
"Data tahun lalu menunjukkan bahwa 48 persen porsi pertumbuhan ekonomi disumbang oleh konsumsi rumah tangga. Oleh karena itu, Ramadhan dan Idul Fitri menjadi momen penting dalam pergerakan ekonomi di Kalbar," katanya.
Bank Indonesia bersama seluruh pemangku kepentingan akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dalam rentang yang ditargetkan.