Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar) menunjukkan komitmennya untuk mewujudkan pembangunan Sekolah Rakyat setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) bagi keluarga tidak mampu pada tahun ini.
"Hari ini kita melakukan peninjauan lokasi pembangunan di Jalan Parit Derabak, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya. Kami bersama Pemerintah Provinsi Kalbar melakukan survei dan pemaparan terkait rencana tersebut," kata Bupati Kubu Raya Sujiwo di Sungai Raya, Selasa.
Dia mengatakan Sekolah Rakyat ini merupakan program unggulan dari pemerintah pusat, yang menjadi kewenangan Pemprov Kalbar, dan pihaknya siap memberikan dukungan penuh.
Dukungan yang dimaksud, termasuk penyediaan sarana air bersih, infrastruktur, penerangan jalan, dan perizinan yang diperlukan. Pemkab Kubu Raya mengusulkan untuk menggunakan lahan seluas 6 hektare untuk pembangunan sekolah tersebut, dengan tambahan lahan dari area yang sudah ada, yakni 4,3 hektare ditambah 1,7 hektare.
Bupati Sujiwo mengatakan jika Kubu Raya mendapatkan kuota untuk Sekolah Rakyat tingkat SMP dan Sekolah Dasar, pihaknya akan mengupayakan lokasi terpadu untuk mendukung keberadaan sekolah-sekolah tersebut.
Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalbar Utin Tidanti menambahkan bahwa Sekolah Rakyat ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, dengan prioritas bagi mereka yang berada di desil 1 dan 2. Sekolah ini akan menggunakan sistem boarding school, mirip dengan Sekolah Taruna Nusantara, yang memberikan kesempatan pendidikan bagi anak-anak yang berpotensi, namun terkendala biaya.
"Data yang kami analisis menunjukkan ada 1.804 anak di Kalbar yang berpotensi untuk diterima di Sekolah Rakyat ini," kata Utin.
Dia menambahkan lahan seluas 6 hektare di Kabupaten Kubu Raya menjadi lokasi yang tepat untuk pembangunan Sekolah Rakyat setingkat SMA, yang sesuai dengan kewenangan Pemprov Kalbar.
"Pemerintah Provinsi Kalbar bersama Pemkab Kubu Raya optimistis keberadaan Sekolah Rakyat ini akan memberikan dampak positif dalam memajukan pendidikan di daerah, sekaligus mendukung pemerataan pendidikan bagi masyarakat miskin di Kalimantan Barat," katanya.