Bengkayang (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat mendorong sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka yang berfokus pada penguatan karakter dan pelestarian kearifan lokal.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono di Bengkayang, Selasa mengajak para siswa di daerah setempat untuk mencintai budaya lokal sebagai bagian dari identitas dan kebanggaan daerah.
Ia juga memperkenalkan secara langsung batik khas Bengkayang dengan motif Bipokat, sebuah motif unik yang menggambarkan kekayaan alam dan nilai budaya masyarakat Bengkayang.
“Motif Bipokat ini bukan hanya corak di kain, tapi cerminan dari akar budaya kita. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi. Jadikan kearifan lokal sebagai inspirasi dan identitas dalam setiap karya dan perilaku di sekolah,” ujar Heru.
Penyataan Heru tersebut usai melakukan monitoring kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang ada di SMP Negeri 3 Samalantan Bengkayang.
"Ini turut menjadi momentum memperkuat peran sekolah dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila, gotong royong, dan cinta Tanah Air melalui pendekatan kontekstual berbasis budaya lokal," ujarnya.
Dia berharap, pelajar-pelajar Bengkayang bisa tumbuh tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga punya karakter kuat yang berakar pada budaya daerah.
Menurut Heru, kearifan lokal memiliki aktivitas kreatif yang melibatkan seni, budaya, dan penguatan nilai-nilai karakter.
Heru juga mengapresiasi pihak sekolah atas upaya nyata dalam mengembangkan potensi siswa melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.