Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Manokwari mengungkapkan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir.
Kepala BPS Manokwari Melianus Y Wamafma di Manokwari, Kamis, mengatakan laju pertumbuhan ekonomi tahun 2024 rata-rata 2,97 persen meningkat dibanding tahun 2023 yang rata-rata 1,06 persen.
“Laju ekonomi di Manokwari tahun 2024 tumbuh moderat 2,97 persen artinya, tidak terlalu meningkat tajam, hanya biasa-biasa saja. Hal itu menunjukkan pemulihan ekonomi setelah Pandemi Covid meski belum optimal,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Manokwari tahun 2024 secara dominan tergantung dengan sektor pertanian 11,75 persen, konstruksi 13,74 persen dan perdagangan 17,66 persen.
Dengan adanya ketergantungan dari sektor-sektor tersebut, BPS menyarankan Pemkab Manokwari memberi penguatan pada sektor-sektor tersebut.
Sedangkan penghasilan rata-rata warga Manokwari tahun 2024 berjumlah Rp55,26 juta per tahun.
“Misalnya di sektor pertanian, Pemkab Manokwari bisa menjaga pupuk agar bisa dimanfaatkan petani tepat waktu, sehingga petani bisa meningkatkan produksi pertanian,” ujarnya.
Ia mengatakan, peningkatan laju ekonomi tahun 2024 dibarengi dengan terus menurunnya jumlah penduduk miskin dalam dua tahun terakhir.
Tahun 2023 jumlah penduduk miskin berjumlah 33.350 jiwa, sedangkan tahun 2024 jumlah penduduk miskin sebanyak 33.290 jiwa atau turun sebesar 1,50 persen.
Garis kemiskinan di Kabupaten Manokwari tahun 2024 mencapai Rp802.749,- per kapita per bulan. Jumlah itu menunjukkan jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
“Tren penduduk miskin di Kabupaten Manokwari mengalami penurunan hal ini mengindikasikan bahwa variasi pengeluaran konsumsi antar penduduk miskin semakin merata dengan perubahan yang cukup besar,” katanya.