Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Barat mencatat jumlah penduduk usia kerja di daerah tersebut pada Februari 2025 mencapai 4,31 juta orang, meningkat sebanyak 66,24 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Penduduk usia kerja merupakan seluruh penduduk berumur 15 tahun ke atas. Kenaikan jumlah ini sejalan dengan tren pertumbuhan penduduk di Kalimantan Barat," kata Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin, di Pontianak, Rabu.
Dia menjelaskan, dari total penduduk usia kerja, sebanyak 2,91 juta orang atau sekitar 67,64 persen masuk dalam kategori angkatan kerja. Angka ini naik sebanyak 37,04 ribu orang dibanding Februari 2024. Sementara itu, sisanya sebanyak 1,4 juta orang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja, seperti pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan lainnya yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi.
"Dari total angkatan kerja, sebanyak 2,79 juta orang tercatat bekerja dan 123,37 ribu orang termasuk pengangguran. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk bekerja meningkat sebanyak 34,46 ribu orang, sementara jumlah pengangguran juga naik 2,58 ribu orang," tuturnya.
Meskipun jumlah penduduk bekerja bertambah, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) justru mengalami penurunan sebesar 0,18 persen poin, dari sebelumnya 67,82 persen pada Februari 2024 menjadi 67,64 persen di Februari 2025. TPAK menggambarkan proporsi penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi baik sebagai pekerja maupun pencari kerja.
BPS Kalbar mencatat sektor konstruksi menjadi lapangan kerja yang mengalami peningkatan terbesar, dengan tambahan tenaga kerja mencapai 29,94 ribu orang pada Februari 2025. Ini menunjukkan adanya pertumbuhan aktivitas pembangunan di berbagai wilayah di Kalbar.
Meski demikian, pekerjaan di sektor informal masih mendominasi. Sebanyak 1,60 juta orang atau 57,44 persen dari total penduduk bekerja berada di sektor informal, meski angka ini turun 1,35 persen poin dibanding Februari 2024.
Saichudin mengungkapkan, terjadi peningkatan pada persentase pekerja setengah penganggur yakni mereka yang bekerja kurang dari jam kerja normal dan masih mencari pekerjaan tambahan sebesar 2,76 persen poin. Sementara itu, persentase pekerja paruh waktu menurun sebesar 0,42 persen poin dibanding tahun sebelumnya.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,23 persen. Angka ini naik tipis sebesar 0,03 persen poin dari Februari 2024.
"Kendati mengalami kenaikan, Saichudin menilai kondisi ketenagakerjaan di Kalbar masih menunjukkan tren positif secara umum. Kenaikan jumlah pekerja menunjukkan pergerakan ekonomi yang tetap tumbuh, meski tantangan di sektor ketenagakerjaan seperti pekerjaan layak dan keberlanjutan masih harus terus diatasi," katanya.