Pontianak (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Pol Pipit Rismanto mengatakan pihaknya siap untuk mendukung daerah itu untuk menjadi salah satu sentra produksi jagung pakan ternak nasional untuk memenuhi kebutuhan industri peternakan yang terus berkembang.
"Pemerintah pusat saat ini mendorong Kalbar untuk bisa menjadi salah satu sentra produksi jagung pakan ternak nasional, dan kami dari Polda Kalbar sial untuk mewujudkan hal tersebut, meski saat ini, industri pakan ternak di wilayah ini masih bergantung pada pasokan bahan baku dari Pulau Jawa," kata Pipit Rismanto di Pontianak, Kamis.
Dia menjelaskan, potensi lahan di Kalbar yang luas dan sebagian besar belum tergarap secara optimal menjadi peluang besar untuk pengembangan jagung, khususnya sebagai bahan baku pakan ternak.
“Kalbar punya potensi ratusan ribu hektare lahan yang cocok untuk budidaya jagung. Jika dikelola secara maksimal, kita bisa menjadi pemasok utama jagung untuk industri pakan ternak di dalam dan luar provinsi,” tuturnya.
Pipit mengatakan, saat ini, kebutuhan jagung untuk industri pakan ternak di Kalbar sebagian besar masih dipasok dari luar daerah, terutama dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal ini berdampak pada tingginya biaya produksi dan kurangnya efisiensi logistik.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat sendiri telah menggandeng beberapa investor dan lembaga riset untuk mendukung pengembangan jagung pakan ternak secara terintegrasi, mulai dari hulu ke hilir. Salah satu skema yang ditawarkan adalah program kemitraan antara petani dan industri, yang akan memberikan kepastian pasar serta dukungan teknologi pertanian modern.
Selain sebagai bahan pakan ternak, pengembangan jagung di Kalbar juga dinilai strategis untuk mendorong ketahanan pangan daerah, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan petani.
"Kalau rantai pasok pakan ternak bisa kita perkuat dari dalam provinsi, maka peternakan kita bisa lebih mandiri. Ini mendukung agenda nasional untuk swasembada pangan dan pengurangan impor pakan ternak," kata Pipit.
Dia menambahkan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian juga tengah mengkaji percepatan pembangunan kawasan pertanian jagung berbasis korporasi petani di wilayah Kalbar, yang diproyeksikan bisa mulai berjalan pada 2026 mendatang.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat Florentinus Anum Menurut data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, produksi jagung lokal baru mampu memenuhi sekitar 30–40 persen dari kebutuhan industri pakan ternak di provinsi tersebut. Sisanya harus diimpor antarpulau.
Anum mengatakan, berdasarkan data yang dimiliki pihaknya, produksi jagung di Kalimantan Barat pada tahun 2023 mencapai 241.602 ton dengan luas panen sekitar 55.941 hektare, dan produktivitas rata-rata 4,3 ton per hektare.
"Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya dan menjadi salah satu dasar kuat pemilihan Kalbar sebagai lokasi panen raya nasional. Kabupaten yang menjadi sentra utama produksi jagung antara lain Bengkayang, Landak, Sanggau, dan Kubu Raya," kata dia.