Ketapang (ANTARA) - Pihak PT Gajah Emas Silica Asia (GESA) menegaskan bahwa pihak PT Silica Jayaraya Mineral (SJM) membuat jalan hauling dan tempat stockpile tanpa sepengetahuan pihaknya dan persoalan tersebut belum ada penyelesaian seperti yang dinyatakan PT SJM.
"Saya perwakilan dari PT GESA mau memberikan hak jawab terkait pemberitaan ANTARA kemaren. Kita PT GESA membantah kalau permasalah ini sudah clear seperti yang dikatakan pihak PT SJM," tegas Person In Charge (PIC) PT GESA, Martinus melalui telepon, Rabu sore.
Martinus menjelaskan jalan hauling dan tempat stockpile yang dibuat PT SJM merupakan dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).
"Kami tidak tahu kalau di dalam area WIUP PT GESA ada aktivitas dibuat jalan dan tempat stockpile," ujarnya.
Menurutnya, kondisi tersebut diketahui setelah pihaknya turun ke lapangan.
“Di area lahan hutan produksi izin kita telah dibuat jalan hauling dan stockpile oleh pihak PT SJM. Persoalan ini sudah kita buat laporan pengaduan juga kepada Ditjen Gakkum KLHK," ujar Martinus.
Martinus mengatakan bahwa saat ini PT GESA melakukan pengurusan izin IUP dari eksporasi jadi operasi karena sebagian dari area WIUP pihaknya masuk dalam kawasan hutan produksi.
"Kami tidak mau pengurusan perizinan PT GESA terhambat karna ada pembukaan atau perusakan pada lahan hutan produksi. Khususnya pembuatan jalan hauling dan tempat stockpile yang dilakukan oleh PT SJM,” ucapnya.
Ia khawatir jika pembuatan jalan dan stockpile tersebut akan jadi masalah bagi PT GESA mengurus peningkatan izin karena ada kawasan hutan produksi yang dirusak.
"Sebab itu kami membantah kalau permasalah ini sudah clear," ujar Martinus.