Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengingatkan para pihak yang menjalankan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih agar memastikan kopdes menjadi motor penggerak kesejahteraan di desa.
Menurut pria yang akrab disapa Ariza itu, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, untuk memastikan Kopdes Merah Putih mampu menjadi penggerak kesejahteraan di desa, para pengurus koperasi harus berorientasi pada raihan keuntungan.
"Jadi namanya koperasi kalau mau panjang (berkelanjutan), itu ya harus untung. Kalau untung, pemasukan harus lebih besar daripada pengeluaran,” kata Wamendes Ariza.
Hal tersebut telah disampaikannya dalam Peluncuran dan Monitoring Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih se-Provinsi Papua di Kantor Gubernur Provinsi Papua, Senin (2/6).
Baca juga: Mendes sebut Kopdes Merah Putih solusi keadilan ekonomi
Lebih lanjut, Ariza mengingatkan bahwa koperasi yang sehat dari segi keuangan akan mendorong lebih banyak anggota untuk menyimpan uang daripada meminjam.
Hal itu, kata dia, menjadi salah satu kunci agar koperasi dapat berkembang dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian desa.
“Kalau koperasinya untung, usaha simpan pinjam akan lebih banyak yang menyimpan daripada yang meminjam. Selama ini yang kita dengar, lebih banyak yang pinjam," kata dia.
Ariza mengaku optimistis, melalui pengelolaan yang baik dan profesional, Kopdes Merah Putih akan mampu memperkuat ekonomi desa dan menjadi pilar pembangunan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat desa di Indonesia.
Baca juga: Pemkot Pontianak siap operasikan koperasi merah putih di 29 kelurahan
Sebelumnya, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyampaikan bahwa pendirian Kopdes Merah Putih merupakan solusi untuk mewujudkan keadilan ekonomi di Indonesia, seperti Papua.
Menurut Yandri, keadilan ekonomi itu dapat diwujudkan, antara lain melalui kehadiran Kopdes Merah Putih yang dapat menyederhanakan atau mengurangi jumlah pihak terlibat dalam proses produksi dan distribusi suatu produk atau layanan.
"Petani kita itu rata-rata korban terlalu panjangnya rentang kendali distribusi sehingga tengkulak yang untung. Kadang-kadang, panen padi rugi, panen cabe rugi. Maka dengan kopdes ini, akan memotong rantai panjang tadi, bapak ibu," kata dia.
Baca juga: Pemkab Bengkayang: Musdesus koperasi merah putih sudah selesai 100 persen