Makassar (ANTARA) - Guru Besar Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Prof H Firdaus Muhammad mengatakan, momen Idul Qurban yang juga dikenal Hari Raya Haji memberikan cerminan keteladanan Nabi Ibrahim yang patut dicontoh bagi umat Muslim.
"Nabi Ibrahim memberikan contoh yang menunjukkan ketaatan pada perintah Allah SWT, sekaligus kemampuan membangun komunikasi dengan keluarganya untuk mendidik anaknya menjadi anak yang saleh dan mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah," kata Firdaus saat menjadi Khatib Shalat Idul Adha 1446 Hijriah di Masjid Nurul Ittihad, Makassar, Jumat.
Dia mengatakan, kehidupan dan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail itu, jika ditarik ke kehidupan era digital dewasa ini, tetap relevan bahkan hingga akhir zaman. Pasalnya, kemampuan membangun komunikasi keluarga adalah kunci keberhasilan sebuah keluarga dalam mendidik anaknya menjadi anak saleh.
Sementara dengan teknologi digital, handphone menjadi wadah komunikasi yang dapat menembus jarak, ruang dan waktu. Namun ada sesuatu yang hilang dewasa ini, yakni komunikasi keluarga menjadi jauh.
Namun dengan mencontoh keteladanan Nabi Ibrahim dalam membangun komunikasi keluarga, orang tua dan anak dapat saling memahami, menghargai dan menghormati peran dan posisi masing-masing dari pesan (komunikasi) yang terjalin.
"Ketaatan dan keikhlasan Nabi Ismail kepada ayahnya saat disampaikan pesan untuk menyembelihnya, tergantikan dengan biri-biri atau domba yang disembelih," kata Firdaus.
Karena itu, hubungan kurban dan komunikasi sangat erat dalam praktik ibadah ini berfungsi sebagai media komunikasi sosial, spiritual dan budaya dalam masyarakat Muslim.
Juga diingatkan bahwa penyembelihan hewan kurban setia Hari Raya Idul Adha, bukan hanya sekedar ritual penyembelihan hewan, tetapi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait nilai-nilai keagamaan, solidaritas dan ketaatan kepada Allah SWT.