Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru untuk pembangunan Peningkatan Jalan Paket G di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Negara (KIPP IKN) 1B-1C di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Peningkatan Jalan Paket G dikerjakan dengan skema konsorsium oleh WIKA - SPT KSO, di mana porsi WIKA sebesar 70 persen dengan nilai total kontrak sebesar Rp426,98 miliar.
“Proyek yang bersumber dari Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebagai pemberi tugas tersebut bertujuan untuk memperkuat konektivitas di IKN,” kata Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito (BW) dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Adapun lingkup pekerjaan WIKA mencakup pembangunan badan jalan dengan perkerasan beton semen dan perkerasan aspal enam lajur, penanganan bundaran dan simpang, pembangunan tiga unit box culvert, fasilitas MUT Tipe 1 (dua sel) di dua ruas jalan, serta pekerjaan PIT, taping dan crossing MUT.
Proyek ini juga mencakup pembangunan satu unit jembatan pelengkung sebagai bagian dari infrastruktur pendukung di kawasan tersebut.
Agung menekankan bahwa proyek ini menjadi wujud kepercayaan pemerintah terhadap kapabilitas WIKA dalam menangani infrastruktur strategis.
“Sebagai mitra pembangunan nasional, kami akan memastikan proyek berjalan dengan optimal, mengedepankan kualitas dan keberlanjutan, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi pengembangan Ibu Kota Nusantara,” ujarnya.
Melalui proyek ini, Perseroan kembali menegaskan peran aktifnya dalam mendukung pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta berkontribusi dalam menciptakan fondasi kota masa depan yang modern dan terintegrasi.
Sebelumnya, WIKA melaporkan bahwa hingga kuartal I 2025, Perseroan telah memperolah kontrak baru senilai Rp2,16 triliun.
Berdasarkan segmentasi pekerjaan, kontribusi terbesar perolehan kontrak baru berasal dari industri pendukung konstruksi yang mencatatkan realisasi 70 persen dari total perolehan.
Sementara itu, segmen infrastruktur dan gedung menyumbang 23 persen, segmen properti sebesar 6 persen, dan selebihnya berasal dari segmen proyek engineering, procurement, and construction (EPC).
"Capaian ini mencerminkan upaya transformasi perseroan untuk semakin kompetitif dan optimal dalam meraih peluang proyek baru. Selain itu, nilai tersebut turut memperkuat eksistensi WIKA di sektor konstruksi nasional dalam membangun berbagai proyek strategis yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia," kata Agung.