Pontianak (ANTARA) - Alumni Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Pontianak menyampaikan aspirasi dan harapan ke Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan untuk meminta pemerintah pusat agar sekolah tersebut setelah vakum selama tiga tahun untuk diaktifkan kembali.
SUPM yang semula di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dalam hal operasional diputuskan dan tanpa kejelasan hingga saat ini. Pada saat tersebut alumni dengan semangat kebersamaan dan kepedulian akhirnya membuat yayasan agar sekolah tersebut yang satu - satunya ada di Kalimantan terus hadir. Namun dalam perjalanan beban operasional baik sewa gedung dan lainnya sulit untuk dijalankan.
"Oleh karena itu melalui alumni ini kami meminta bantuan dari anggota Komisi IV DPR RI, Bapak Daniel Johan untuk bisa menyampaikan aspirasi kami ke pemerintah pusat dan memperjuangkannya agar SUPM bisa dibuka lagi dan diambil alih pemerintah," ujar Ketua Alumni SUPM Pontianak, Erviyanto saat bertemu Daniel Johan di Pontianak, Minggu.
Ia berharap pemerintah pusat untuk memberikan perhatian dalam hal peningkatan SDM perikanan di Kalbar melalui SUPM Pontianak tersebut. Pihaknya terus berkoordinasi juga dengan pemerintah daerah dan Provinsi Kalbar agar bersama mendorong dan mendukung SUPM Pontianak dibuka dan diambil alih oleh pemerintah.
"Kami meminta SUPM Pontianak kembali beroperasional di bawah pemerintah. Itu untuk meningkatkan SDM nelayan di Kalbar," kata dia.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan usai menerima aspirasi, mengapresiasi dan berterima kasih kepada alumni SUPM Pontianak yang ikut memperhatikan dan mengawal agar sekolah tersebut terus hadir.
Menurutnya rasa kebersamaan, kepemilikan dan kepedulian alumni terhadap masyarakat Kalbar khususnya nelayan dan generasi bangsa patut didukung. Untuk itulah ia berjanji akan memanggil badan yang terkait di KKP untuk meminta penjelasan dan lainnya agar bagaimaan SUPM Pontianak dibuka kembali.
"Minggu depan kami memanggil kepala badan di KKP untuk membicarakan SUPM Pontianak. Muaranya agar sekolah tersebut dibuka," tegas dia.
Ia menilai dengan SUPM Pontianak sebenarnya menjadi langkah nyata meningkatkan SDM nelayan dan mengatasi kemiskinan. Kemudian dengan hal itu bisa mendorong peningkatan Indeks Pembagunan Manusia (IPM) Kalbar yang saat ini masih terendah di Kalimantan dan jauh tertinggal di Indonesia.
"Sekolah ini dibuka SDM dan IPM meningkat. Tentu itu bisa menjadi prestasi Presiden, Gubernur dan Pemerintah daerah. Untuk itu lah kami mendorong dan mengawal agar SPUM Pontianak dibuka kembali," kata dia.