Palembang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pangan Indonesia Zulkifli Hasan menyosialisasikan Koperasi Merah Putih di Kota Palembang, Sumatera Selatan agar masyarakat memahami seperti apa program itu.
"Saya datang ke sini, banyak sekali yang masih belum memahami koperasi ini, jadi koperasi ini adalah pemberdayaan ekonomi rakyat dan yang paling penting itu adalah keberpihakan pemerintah kepada rakyat," kata Zulkifli Hasan saat diwawancarai di Palembang, Senin.
Ia menerangkan Koperasi Merah Putih merupakan usaha yang bisa menghasilkan, seperti usaha pupuk, sembako, dan baru nanti akan ada simpan pinjam.
"Baru ada platform pinjaman tapi usahanya sudah ada sehingga usaha ini bisa berkembang. Tidak seperti simpan pinjam lalu tutup, namun ini ada usahanya," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, Sumatera Selatan membentuk 107 Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah kelurahan yang ada di kota tersebut.
"Kami dalam menjalankan program Nasional ini, membentuk 107 Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah kelurahan yang ada di kota," kata Wali Kota Palembang Ratu Dewa.
Menurutnya, pembentukan Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan merupakan solusi strategis untuk mendorong pemerataan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kota Palembang sangat siap menjalankan misi besar ini agar perputaran ekonomi tidak hanya terjadi di kota,” katanya.
Ia berharap kehadiran koperasi ini dapat menjadi garda terdepan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan serta soko guru perekonomian Nasional.
Sementara itu, sebelum nya, Gubernur Sumsel, Herman Deru menyampaikan apresiasi kepada jajaran kementerian atas diluncurkannya program ini di Sumsel.
Dari total 3.258 desa dan kelurahan di Sumsel, sebanyak 2.965 atau sekitar 91 persen telah melaksanakan musyawarah desa khusus (musdessus), dan 1.822 desa telah membentuk koperasi.
Adapun daerah yang telah 100 persen membentuk koperasi Merah Putih antara lain Kabupaten PALI, Musi Rawas, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Palembang, Muratara, Musi Banyuasin, OKU Timur, Lubuk Linggau, Prabumulih, dan Muara Enim.
Sementara itu, beberapa daerah lainnya masih dalam proses, seperti Kabupaten Lahat 92 persen, Empat Lawang 90 persen, Banyuasin 78 persen, KU Selatan 66 persen, Pagaralam 54 persen, dan OKU 54 persen.
Gubernur juga menyampaikan bahwa Satgas Pembentukan Koperasi Merah Putih telah dibentuk berdasarkan Inpres dan Kepres.
Ia menekankan pentingnya pengawasan dana pinjaman sebesar Rp3 miliar yang akan diberikan ke koperasi agar tidak disalahgunakan.
"Setiap desa nantinya akan memiliki agen elpiji, penyewaan alsintan, hingga agen sembako dengan harga grosir. Maka kepala daerah harus melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan dana," tegasnya.