Kayong Utara (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Palung (Tanagupa) Kalimantan Barat bersama Yayasan Palung menggelar serangkaian kegiatan untuk memperingati 40 tahun berdirinya Stasiun Riset Cabang Panti (SRCP), sebuah pusat penelitian ekologi dan konservasi yang terletak di kawasan Tanagupa.
Kegiatan bertajuk "40 Tahun Bersama Alam: Harmoni Riset dan Konservasi” digelar sebagai dedikasi untuk para peneliti dalam dan luar negeri di SRCP di hutan tropis Gunung Palung menjadi saksi dari ribuan langkah ilmiah dan semangat tak pernah padam untuk menjaga alam.
Didirikan pada tahun 1985, stasiun ini berperan penting dalam memahami ekosistem hutan hujan tropis Kalimantan Barat, khususnya dalam penelitian mengenai orang utan subspesies Pongo pygmaeus wurmbii.
“Empat dekade perjalanan ini adalah bukti nyata bahwa riset dapat menjadi ujung tombak dalam melindungi keanekaragaman hayati, khususnya orang utan dan spesies endemik lainnya di Tanagupa,” kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Palung Prawono Meruanto, Minggu.
Ia mengatakan stasiun yang dikelola oleh Balai Tanagupa bekerja sama dengan Yayasan Palung ini telah bersama-sama memastikan kelangsungan penelitian dan konservasi di kawasan tersebut.
Menurutnya, selama 40 tahun bersama alam, berbagai peneliti dari dalam dan luar negeri telah melakukan riset di area ini, menghasilkan banyak publikasi ilmiah yang berkontribusi pada ilmu pengetahuan serta kebijakan konservasi. Selain menjadi pusat riset orang utan, SRCP juga memfasilitasi studi tentang keanekaragaman hayati lainnya, termasuk flora dan fauna endemik Kalimantan.

Program-program penelitian yang dilakukan di stasiun ini telah membantu mengungkap dinamika ekologi hutan hujan, pola perilaku satwa liar, serta dampak perubahan lingkungan terhadap keanekaragaman hayati.
Tidak hanya itu, berbagai penelitian jangka panjang di stasiun ini telah memberikan wawasan mendalam mengenai peran hutan hujan dalam mitigasi perubahan iklim serta hubungan kompleks antara spesies yang hidup di dalamnya.
Ia menilai seiring dengan meningkatnya tantangan dalam upaya konservasi, seperti deforestasi, perubahan iklim, perburuan ilegal dan lain-lain, peran penelitian dalam mendukung kebijakan berbasis ilmu pengetahuan semakin krusial.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat komitmen semua pihak dalam melestarikan lingkungan untuk generasi mendatang,” ucapnya.
Serangkaian kegiatan untuk memperingati 40 tahun keberadaan SRCP, digelar talkshow dan kunjungan khusus dari para alumni peneliti ke SRCP. Selama kunjungan, para alumni berbagi pengalaman, meninjau perkembangan terbaru stasiun riset, serta merancang strategi keberlanjutan penelitian dan konservasi.