Jakarta (ANTARA) - Wasit senior Harja Jaladri resmi mengakhiri kariernya sebagai pengadil pertandingan bola basket seusai memimpin laga Indonesian Basketball League (IBL) antara Dewa United Banten dan Pelita Jaya Jakarta, akhir pekan lalu, dan fokus memberikan pembinaan wasit muda.
Keputusan tersebut menandai berakhirnya kiprah Harja selama hampir tiga dekade di dunia perwasitan nasional dan internasional.
Ia menyatakan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk memberi jalan kepada generasi baru.
“Saya percaya, regenerasi itu penting. Lapangan ini tidak hanya milik kita yang sudah lama di dalamnya. Sudah saatnya wasit-wasit muda tampil, belajar, dan mengambil peran,” kata Harja dikutip di Jakarta, Selasa.
Harja dikenal sebagai salah satu wasit terbaik Indonesia. Ia kerap dipercaya memimpin pertandingan penting di IBL, termasuk partai final, dan telah mewakili Indonesia dalam ajang internasional seperti NBA Summer League, FIBA Asia Cup, dan FIBA World Cup.
Sepanjang kariernya, Harja dinilai mampu menjaga ritme dan tensi pertandingan dengan baik. Keputusannya yang presisi dan pembawaannya yang tenang membuatnya dihormati oleh pemain, pelatih, dan sesama ofisial.
“Saya mungkin sudah tidak berdiri di tengah lapangan lagi, tapi saya ingin tetap hadir dalam proses. Saya ingin membantu mereka yang baru mulai, agar mereka tidak hanya tahu aturan, tapi juga mengerti esensi menjadi wasit yang adil dan bijaksana,” tambahnya.
Usai pensiun, Harja berencana untuk fokus membina wasit-wasit muda melalui pelatihan dan pendampingan. Ia menilai bahwa warisan terbaik dalam dunia perwasitan adalah memberikan ruang bagi generasi penerus untuk berkembang.
“Kalau saya terus bertahan, kapan mereka bisa naik? Saya tidak ingin terus menjadi yang dibandingkan. Saya ingin jadi batu pijakan,” ucap Harja.