Bengkayang (ANTARA) - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi desa secara berkelanjutan.
"Ini juga sebagai respon terhadap upaya pemerintah daerah dalam mendorong peningkatan produksi pangan lokal dan pemanfaatan potensi desa sebagai pilar utama pembangunan ekonomi," kata Ketua APDESI Kabupaten Bengkayang Benyamin Kalvin saat diskusi dan deklarasi bersama kepala desa di Bengkayang, Rabu.
Kalvin mengatakan sejumlah desa telah mengembangkan program berbasis ketahanan pangan keluarga, seperti pemanfaatan pekarangan untuk budi daya sayur dan ternak, hingga pengembangan komoditas jagung, padi dan ikan.
"Melalui program ini, desa tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memperkuat kemandirian desa," ujar Kalvin.
Integrasi program pangan desa dengan arah pembangunan ekonomi lokal yang inklusif sangat penting, katanya, menegaskan.
Dirinya berharap inisiatif itu menjadi bagian dari ekosistem pembangunan ekonomi desa yang terintegrasi, mulai dari produksi, distribusi, hingga konsumsi pangan lokal yang sehat, mandiri dan berdaya saing.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Rudi Hartono mengatakan sesuai Peraturan Menteri Desa Nomor 2 Tahun 2022 tentang Peta Proses Bisnis Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi disebutkan bahwa 20 persen Dana Desa harus dialokasikan untuk ketahanan pangan.
Oleh karena itu, ia mengatakan 122 desa di Bengkayang didorong menyusun rencana kerja yang menyesuaikan potensi ekonomi masing-masing desa.
“Ketahanan pangan harus menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi desa. Ini bukan hanya urusan konsumsi, tapi juga soal menciptakan nilai tambah ekonomi yang bisa mendorong pertumbuhan desa,” katanya.
Ia juga mengatakan digitalisasi dan tata kelola keuangan yang transparan sangat penting dalam mendukung efektivitas pelaksanaan program ekonomi desa, termasuk sektor pangan.
