Kendari (ANTARA) - Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah pria bernama Laode Ompi (40) yang tenggelam di Sungai Desa Poaroha, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Amiruddin saat dihubungi di Kendari, Kamis, mengatakan korban ditemukan pada Operasi SAR kondisi membahayakan manusia hari ketiga.
"Pada pukul 09.00 Wita, tim SAR gabungan menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia sekitar 506 meter arah selatan dari lokasi tenggelamnya," kata Amiruddin.
Setelah ditemukan korban, kata dia, tim SAR gabungan langsung mengevakuasi jenazah tersebut untuk dibawa ke rumah duka dan diserahterimakan kepada pihak keluarga.
Dengan ditemukannya korban tersebut dalam keadaan meninggal dunia, lanjut dia, Operasi SAR kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang diduga tenggelam di Sungai Desa Poaroha dinyatakan selesai dan ditutup.
"Seluruh unsur yang terlibat dalam pencarian tersebut dikembalikan ke kesatuannya masing-masing," ujarnya.
Adapun unsur yang terlibat dalam pencarian korban itu antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Unit Siaga SAR Muna, Babinsa, Polsek Bono, Camat Marobo, aparat Desa Poaroha, masyarakat sekitar, dan pihak keluarga korban.
"Dengan alat utama yang digunakan yaitu mobil penyelamat, perahu karet, perahu, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," kata Amiruddin.
Dia menjelaskan operasi SAR tersebut berawal dari laporan pihak keluarga korban yang melaporkan telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang diduga tenggelam di Sungai Desa Poaroha, Kecamatan Marobo, Kabupaten Muna, pada Selasa (26/8) sekitar pukul 23.30 Wita.
"Berdasarkan laporan itu kami langsung menurunkan Tim Penyelamat Unit Siaga SAR Muna menuju ke lokasi untuk memberikan bantuan SAR, pada pukul 23.40 Wita," ucap Amiruddin.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, kata dia, awalnya korban pamit kepada istrinya untuk memetik kelapa di kebunnya yang terletak di pinggir Sungai Desa Poaroha dengan menggunakan motor pada pukul 14.00 Wita.
Namun hingga sore hari korban tak kunjung pulang ke rumah. Saat dilakukan pencarian oleh pihak keluarga, mereka hanya menemukan satu sendal sebelah kanan korban di bibir sungai, sedangkan satu sendal korban yang lainnya berada di sungai dengan kondisi air keruh di sekitar penemuan sendal korban tersebut.
