Pontianak (ANTARA) - Kepala Kanwil Perum Bulog Kalimantan Barat, Dedi Aprilyadi, memastikan stok beras di gudang Bulog relatif aman hingga enam bulan ke depan.
"Stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 16.500 ton. Jika setiap bulan disalurkan 4.000 ton, masih tersedia cadangan untuk enam bulan ke depan," kata Dedi, di Pontianak, Selasa.
Dia menjelaskan, penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) terus dilakukan untuk menekan lonjakan harga beras premium di pasaran.
Dedi menjelaskan, distribusi beras SPHP dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari pasar tradisional, koperasi, TNI/Polri, Gerakan Pangan Murah, instansi pemerintahan, hingga ritel modern.
Selain stok lokal, Bulog Kalbar juga mendapat dukungan tambahan pasokan dari Kanwil Bulog provinsi lain, seperti Sulawesi Selatan, guna memperkuat ketahanan pangan di Kalbar.
"Mengutip siaran pers resmi Perum Bulog pada 26 Agustus, tercatat penyaluran harian beras SPHP pada 25 Agustus 2025 mencapai lebih dari 8 ribu ton ke seluruh wilayah Indonesia. Sepanjang tahun ini, realisasi penyaluran beras SPHP telah menembus lebih dari 259 ribu ton," tuturnya.
Langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen Bulog mendukung kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan sekaligus menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.
Data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan harga beras medium pada minggu ketiga Agustus 2025 mulai mengalami tren penurunan di sebagian besar wilayah Indonesia.
"Penurunan harga tercatat di 196 kabupaten/kota dengan rata-rata harga beras medium turun dari Rp14.332 per kilogram pada minggu kedua menjadi Rp14.239 per kilogram pada minggu ketiga," kata dia.
