Singkawang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar), turut berpartisipasi membantu pemerintah dalam rangka menurunkan angka stunting di kota setempat.
"Program ini sudah kami programkan setiap tahun dengan sasaran ibu hamil," kata Ketua Baznas Singkawang Mahmudi di Singkawang, Senin.
Hanya saja, kata dia, bantuan yang disalurkan sifatnya insidental, tidak setiap bulan. Program tersebut sudah berjalan sekitar tiga tahun yang lalu, semenjak adanya MoU dengan Pemkot Singkawang. Baznas Singkawang juga dianggap sebagai ayah asuh dalam program penurunan stunting di Kota Singkawang.
"Setiap tahun ada lima kecamatan yang kami programkan dengan sasaran sebanyak 20 ibu hamil," ujarnya.
Bantuan yang diberikan selama ini, lanjut dia, berupa susu, kacang hijau, beras, gula pasir, dan sebagainya guna menambah gizi ibu hamil.
"Intinya bervariasi dalam rangka untuk meningkatkan gizi mereka selama hamil," ujarnya.
Sedangkan dananya diambil dari dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) setiap tahun. Jika memang dana ZIS memungkinkan, kata dia, Insya Allah akan diupayakan untuk diberikan bantuan setiap bulan.
"Walaupun sementara ini tidak rutin setiap bulan, namun setiap tahun kami programkan dalam rangka membantu pemerintah menurunkan angka stunting," ujarnya.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie menegaskan perlunya pendataan secara lebih terukur dan detail per kelurahan untuk mengetahui wilayah dengan angka stunting tertinggi hingga terendah. Menurutnya, langkah ini penting agar upaya penanganan lebih tepat sasaran.
“Dari kelurahan yang angka stuntingnya tinggi, kita turun bersama. Libatkan semua pihak, termasuk mitra pentahelix dan orang tua asuh, agar tahu kenapa bisa tinggi dan memperbaiki kekurangan di lapangan,” ajaknya.
Dia juga menargetkan agar pada akhir tahun 2025 prevalensi stunting di Kota Singkawang dapat ditekan. Dia berharap angka tersebut bisa dikejar menurun minimal lima persen dibandingkan kondisi saat ini.
Dengan komitmen kuat dari pemerintah daerah dan dukungan para mitra, kata dia, Singkawang diharapkan bisa menjadi kota yang lebih cepat menurunkan angka stunting dibanding daerah lain di Kalimantan Barat.
“Kalau bisa nanti angka stunting di akhir tahun lebih rendah dari yang sekarang. Jadi saya pesankan melalui Kepala Dinas Kesehatan dan KB, Kalau di akhir tahun kita bisa turun 5 persen saja, mungkin kita bisa di bawah Pontianak,” katanya.
