Ketapang (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Jamhuri Amir memberikan perhatian dengan melihat langsung kondisi pelajar SDN 12 Benua Kayong yang keracunan massal dan di rawat di RSUD dr Agoesdjam Ketapang, Selasa. Ada lebih kurang 20 pelajar keracunan setelah makan yang disediakan makan bergizi gratis (MBG).
"Saya datang menyampaikan keprihatinannya sekaligus menegaskan komitmen Pemkab Ketapang untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dapur penyedia MBG.
Wabup mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak BGN untuk mengevaluasi pihak penyedia MBG tersebut dan lainnya yang beroperasi di Ketapang. Jika terbukti ada kesalahan prosedur oleh penyedia MBG, tidak menutup kemungkinan akan ada rekomendasi sanksi dari Pemkab Ketapang.
"Jika ada yang dimasak, disajikan dan siswa didik kita terganggu dengan makanan yang tidak layak. Kalau terjadi kesalahan prosedur, tidak menutup kemungkinan juga bagi kita untuk merekomendasikan untuk ditindak," tutur Wabup.
Wabup berharap kejadian ini tidak terulang lagi ke depannya dan pihak penyedia MBG harus bertanggung jawab. "Kami akan lihat lebih jauh, siapa yang mengelola dan mengapa bisa terjadi seperti ini. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang lagi,” harap Wabup
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, dr Feria Kowira memastikan penanganan medis telah dilakukan sesuai standar. Bahkan begitu mendapat laporan pihaknya langsung turun ke lapangan.
"Sebanyak 16 anak dan 1 dewasa dirujuk ke RSUD dr Agoesdjam, kondisi mereka kini membaik. Semua biaya pengobatan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah,” jelasnya.
