Ketapang (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Ketapang, Jamhuri Amir melaunching dan mengukuhkan Tim Kerja Gerakan Rangkul dan Didik Anak Tidak Sekolah (GARDA ATS) Ketapang di Kantor Bupati Ketapang, Rabu.
Wabup mengatakan bahwa Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia. Akses dan kualitas pendidikan memiliki pengaruh penting terhadap indeks pembangunan manusia (IPM).
"Terutama pada indokator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Akan sulit mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan tanpa didukung pendidikan yang kuat," jelas Wabup.
Wabup mengungkapkan, realitas yang dihadapi saat ini menunjukkan masih ada anak-anak di Ketapang yang tidak sekolah yang disebut dengan Anak Tidak Sekolah (ATS). Oleh karena itu Wabup menegaskan semua pihak tidak boleh tinggal diam.
"Kita harus bekerja bersama, lintas sektor dan lintas perangkat daerah untuk memastikan tidak ada lagi anak di Ketapang yang kehilangan kesempatan belajar. Saya menyambut baik dan mengapresiasi program GARDA ATS ini," tutur Wabup.
Wabup akan mengamanahkan pihak terkait untuk mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II. Ia berharap ini menjadi langkah nyata Pemkan Ketapang untuk menjawab tantangan menangani ATS di Ketapang.
"GARDA ATS bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan sosial yang melibatkan relawan. Serta pemerintah desa, tokoh masyarakat dan berbagai unsur masyarakat lainnya, termasuk pihak swasta," ungkap Wabup.
Wabup menambahkan, para relawan atau Tim Kerja GARDA ATS adalah ujung tombak yang bekerja langsung di lapangan. Mereka merangkul, mendata, mendidik dan memotivasi anak-anak serta keluarganya untuk kembali ke satuan pendidikan, baik formal maupun nonformal.
"Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh relawan GARDA ATS. Lantaran telah mendedikasikan waktu, tenaga dan pikiran demi masa depan anak-anak kita di Ketapang," ucap Wabup.
