Bengkayang (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten Bengkayang, Kalbar memperkuat pengarusutamaan moderasi beragama di kalangan pelajar untuk membentengi generasi muda dari pengaruh paham radikal, penyalahgunaan narkoba, dan kenakalan remaja.
Kepala Kemenag Bengkayang, H. Syamsul Bahri mengatakan, penguatan moderasi beragama menjadi fokus utama pembinaan karakter pelajar di daerah. Kemenag menilai, pendidikan agama di sekolah harus mendorong tumbuhnya sikap toleran, menghargai perbedaan, dan menolak kekerasan atas nama agama.
"Pelajar merupakan generasi penentu masa depan bangsa yang perlu dibekali pemahaman agama secara proporsional," ujarnya dalam sosialisasi pencegahan aliran menyimpang dan radikalisme di tingkat SMA di Bengkayang, Rabu.
Menurutnya, moderasi beragama bukan sekadar konsep, tetapi praktik keseharian dalam bersikap adil, seimbang, dan terbuka terhadap perbedaan.
Ia mengingatkan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membentuk lingkungan belajar yang sehat dan bebas dari pengaruh negatif. Peran guru juga disebut sangat vital sebagai pengarah dan teladan dalam membumikan nilai-nilai moderasi di sekolah.
Kemenag Bengkayang menilai, penguatan moderasi beragama di kalangan pelajar tak bisa dilepaskan dari peningkatan kapasitas pendidik. Karena itu, lembaganya bersama Kanwil Kemenag Kalbar sudah berkoordinasi untuk peningkatan kualifikasi guru pendidikan terutama untuk pendidikan agama Islam (PAI) sebagai bagian dari strategi pembinaan berkelanjutan.
Hal tersebut katanya, untuk menyamakan persepsi dan strategi antarpendidik dalam mengintegrasikan nilai moderasi beragama ke dalam pembelajaran agama di sekolah. Melalui pendekatan ini, guru diharapkan mampu mengembangkan metode pengajaran yang kontekstual, inklusif, dan menyejukkan.
Kemenag juga menekankan pentingnya empat kompetensi guru PAI pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional agar pembelajaran agama tidak hanya menanamkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter peserta didik yang religius sekaligus toleran.
"Ini bagian dari komitmen Kemenag Bengkayang untuk membangun ekosistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai moderasi beragama. Dengan pembinaan berkelanjutan, pelajar diharapkan tumbuh sebagai generasi yang berakhlak, cinta damai, dan mampu menjaga kerukunan di tengah keberagaman," ujarnya.
