Bengkayang (ANTARA) - Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, menegaskan pentingnya pengawasan ketat di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia sebagai garis terdepan pertahanan negara terutama penyelundupan dan peredaran narkotika.
Ia meminta seluruh prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi pelanggaran lintas batas.
Menurut Pangdam XII, wilayah perbatasan merupakan kawasan strategis yang rawan terhadap berbagai aktivitas ilegal, sehingga memerlukan komitmen dan integritas tinggi dari prajurit yang bertugas.
“Tugas di perbatasan bukan hanya menjaga batas fisik negara, tapi juga melindungi generasi dari bahaya narkoba dan penyelundupan,” ujarnya saat di Jagoi Babang, Bengkayang, Kamis.
Ia mengingatkan prajurit agar tidak tergoda oleh iming-iming materi dari pihak tertentu yang ingin memanfaatkan situasi di lapangan.
“Tidak ada kompromi dengan pelanggaran hukum. Jangan biarkan godaan merusak kepercayaan dan kehormatan kalian sebagai prajurit,” tegas Pangdam.
Pangdam menilai, keberhasilan pengamanan perbatasan bukan hanya diukur dari jumlah patroli atau operasi, tetapi dari kemampuan prajurit menjaga integritas dan disiplin di setiap tindakan. Ia menekankan bahwa pengawasan harus dilakukan dengan pendekatan profesional, humanis, dan tetap memegang prinsip loyalitas terhadap negara.
Selain menyoroti aspek pengamanan, Pangdam juga menekankan pentingnya peran babinsa di wilayah pedalaman dan perbatasan dalam mendukung berbagai program pemerintah.
Ia menyebut babinsa kini turut dilibatkan dalam upaya ketahanan pangan, pengembangan koperasi, serta program kesejahteraan masyarakat seperti PKH dan Minerba.
“Kepercayaan pemerintah kepada TNI, khususnya Babinsa, adalah bukti pengakuan terhadap kemampuan kita. Karena itu, setiap prajurit harus siap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab dan tidak mengeluh,” katanya.
Pangdam juga menyinggung pentingnya menjaga etika digital di era keterbukaan informasi. Ia menegaskan agar prajurit bijak menggunakan media sosial, tidak menyebarkan konten negatif, dan tidak berkomentar terhadap kebijakan pimpinan TNI maupun pemerintah.
“Gunakan media sosial untuk hal positif dan edukatif. Jangan sampai tindakan kalian di dunia maya mencoreng kehormatan TNI. Loyalitas tidak hanya ditunjukkan lewat perintah lapangan, tapi juga lewat sikap dalam keseharian,” ujarnya.
Pangdam menekankan, pengawasan perbatasan dan pembinaan prajurit adalah dua sisi yang saling berkaitan. Disiplin dan integritas individu menjadi dasar keberhasilan satuan dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan perbatasan Kalimantan Barat.
