Pontianak (ANTARA) - Wakil Menteri Bidang Kerjasama Ekonomi Jerman, Burble Kofler melakukan kunjungan dan sekaligus memantau langsung rantai pasok komoditi perkebunan khususnya karet dan kelapa sawit di Provinsi Kalbar.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalbar, Heronimus Hero menjelaskan bahwa kunjungan tersebut untuk memastikan program kerjasama ekonomi khususnya di sub sektor perkebunan dan lingkungan hidup berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Agenda kunjungan melihat secara langsung rantai pasok komoditi perkebunan khususnya karet dan kelapa sawit yang berkelanjutan mulai dari kebun hingga ke pabrik. Kunjungan ini sekaligus untuk memastikan apakah sesuai dengan regulasi EUDR. Wamen Jerman tersebut juga telah melakukan kunjungan ke Gubernur Kalbar," ujar Heronimus Hero di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa Kalbar dan Jerman sendiri membangun kerjasama dalam bidang peningkatan kapasitas pekebun melalui pendampingan teknis ke kelompok petani atau pekebun. Kegiatan seputar penerapan Good Agricultural Practices (GAP) atau penerapan budidaya perkebunan yang baik.
"Langkah kerjasama muai pendataan pekebun dan penguatan rantai pasok pemasaran. Petani atau pekebun ditingkatkan kapasitasnya dalam hal GAP," papar dia.

Sejauh ini menurutnya Pemerintah Provinsi Kalbar melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar juga terus mendorong petani atau pekebun dalam hal GAP. Hal itu mulai dari penyiapan lahan yang ramah lingkungan, penggunaan bibit bermutu, penggunaan sarana produksi seimbang, penerapan pengendalian hama dan penyakit tanaman terpadu dan selalu tercatat.
"Aspek GAP mencakup berbagai hal. Intinya untuk GAP merupakan praktik pertanian yang baik adalah seperangkat prinsip dan standar yang dirancang untuk memastikan produksi pertanian yang berkelanjutan, aman, dan berkualitas. Dengan menerapkan GAP harapannya petani dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan dan memenuhi standar keamanan pangan yang tinggi," papar dia.
