Pontianak (ANTARA) - Sebagai wujud komitmen terhadap lingkungan dan keberlanjutan, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk “Planet Care Peduli Sampah” di Kota Pontianak, Rabu (29/10). Program ini merupakan kolaborasi antara PLN UIP KLB, Pemerintah Kota Pontianak, dan Bank Sampah Induk (BSI) Khatulistiwa, dengan fokus utama pengurangan sampah plastik serta pengelolaan sampah organik di tingkat masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, PLN UIP KLB menyerahkan tiga unit alat pengolah sampah kepada BSI Khatulistiwa, yaitu:
1. Mesin Crusher (pencacah plastik) untuk menghancurkan limbah plastik menjadi butiran kecil siap olah;
2. Mesin Extruder (pemanas plastik) untuk melebur butiran plastik menjadi lembaran atau biji plastik daur ulang;
3. Mesin Chopper (pencacah organik) untuk mengolah sampah organik seperti sisa makanan dan daun menjadi bahan kompos/Pakan Magot.
Bantuan peralatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengelolaan sampah di BSI Khatulistiwa, meningkatkan nilai ekonomi hasil daur ulang, dan mengurangi timbulan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Kota Pontianak sendiri menghasilkan lebih dari 400 ton sampah per hari, dengan lebih dari 60 persen berupa sampah organik. Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak mencatat tingkat pengurangan sampah baru mencapai sekitar 25 persen dari total timbulan. Kondisi tersebut menunjukkan perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor usaha, dan komunitas untuk memperkuat sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Direktur Bank Sampah Induk Khatulistiwa, Chairil Anwar, menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN UIP KLB dalam memperkuat pengolahan sampah terpadu.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan tiga unit alat pengolah sampah ini. Dengan adanya mesin Crusher, Extruder, dan Chopper, kami bisa meningkatkan kapasitas pengolahan plastik dan organik secara signifikan. Kolaborasi ini bukan hanya bentuk dukungan, tapi juga investasi sosial yang memberikan dampak langsung bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Chairil.
Wali Kota Pontianak turut menyambut positif sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan komunitas lingkungan sebagai upaya nyata membangun kota yang bersih dan berketahanan.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi persoalan sampah. Dukungan PLN UIP KLB melalui program ini memperkuat gerakan kami dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang mandiri dan produktif. Kolaborasi seperti ini adalah kunci agar Pontianak menjadi kota yang cerdas, bersih, dan berkelanjutan,” kata Wali Kota Pontianak.
Sementara itu, General Manager PLN UIP KLB, Susilo, menegaskan bahwa Planet Care Peduli Sampah merupakan bagian dari komitmen PLN dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta dukungan terhadap target nasional pengurangan sampah 30 persen pada 2025.
“Isu sampah tidak bisa dipisahkan dari isu keberlanjutan energi. PLN UIP KLB ingin memastikan penyediaan energi bersih juga berjalan seiring dengan lingkungan yang bersih. Melalui Planet Care Peduli Sampah, kami ingin menginspirasi masyarakat untuk bergerak bersama menciptakan Pontianak yang hijau dan lestari,” ujar Susilo.
Dengan semangat “Energi untuk Negeri, Peduli untuk Bumi”, PLN UIP KLB bersama Pemerintah Kota Pontianak dan BSI Khatulistiwa mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi aktif dalam mengurangi sampah plastik, mengolah sampah organik, dan menjaga Pontianak tetap bersih serta berkelanjutan.
