Pontianak (ANTARA) - Kabar Grup Indonesia (KGI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Borneo Intra-Regional Dialogue (BIRD) 2025 : Epicentrum of Economic Growth in Indonesia’s Sub-Regions sebagai upaya memperkuat posisi Kalimantan Barat sebagai poros ekonomi strategis di kawasan Borneo.
"Penyelenggaraan BIRD 2025 bukan sekadar forum dialog, melainkan wujud nyata semangat kolaborasi lintas batas di Pulau Borneo. Apalagi jika Kalimantan Barat, Sarawak, dan Brunei Darussalam terus bergerak bersama, maka Borneo berpotensi menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara," kata Gubernur Kalbar Ria Norsan saat membuka kegiatan tersebut di Pontianak, Kamis.
Ia menegaskan, pentingnya memperkuat konektivitas dan investasi lintas wilayah sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kalimantan Barat.
"Apalagi jika Kalimantan Barat, Sarawak, dan Brunei Darussalam terus bergerak bersama, maka Borneo berpotensi menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara," tuturnya.
Ria Norsan menilai, momentum kebangkitan ekonomi Kalimantan Barat juga ditopang oleh posisi strategis Pontianak sebagai simpul utama perdagangan dan konektivitas regional yang didukung infrastruktur pelabuhan, jalur udara lintas batas, serta potensi industri pengolahan.
CEO Kabar Grup Indonesia, Upi Asmaradhana, menjelaskan bahwa BIRD 2025 diselenggarakan oleh Kabar Grup Indonesia dengan dukungan AMSI Kalimantan Barat, GRADASI Kalimantan Barat, dan HIPMI Kalimantan Barat, untuk memperkuat konektivitas ekonomi dan kolaborasi lintas wilayah Borneo, serta menempatkan Pontianak sebagai simpul penting kerja sama regional.
"Kegiatan ini menjadi wadah sinergi antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam mendorong kerja sama lintas Borneo-meliputi Kalimantan, Sarawak, dan Brunei-dengan Pontianak sebagai pusat dialog dan pertukaran ide," kata Upi.
Ia menambahkan, melalui Borneo Intra-Regional Dialogue, pihaknya ingin mempertemukan para pemangku kepentingan dari tiga wilayah di Borneo untuk membangun jejaring, membuka peluang investasi, dan memperkuat hubungan sosial-ekonomi.
"Kolaborasi antara pemerintah, media, dan dunia usaha menjadi kunci agar potensi besar Borneo dapat terwujud secara berkelanjutan," tuturnya.
Kegiatan BIRD 2025 di Pontianak dihadiri oleh Konsul Malaysia di Pontianak Azizul Zekri, Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Direktur Direktorat Pembangunan Indonesia Barat Jayadi, Bupati Ketapang Alexander Wilyo, Bupati Sekadau Aron, Ekonom Universitas Tanjungpura Muhammad Fahmi, Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar Ridho Adyt Setiawan, serta CEO Firman’s Group Hendra Firmansyah.
Forum ini juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak strategis, di antaranya Kawasan Industri Pulau Penebang, PT Dharma Inti Bersama (DIB), PT Pelindo, Firman’s Group, Indosat, dan Bank Kalbar.
Sebagai agenda tahunan, Borneo Intra-Regional Dialogue 2025 akan berlangsung hingga Oktober tahun depan. Setelah Kalimantan Barat sebagai tuan rumah pembuka, forum ini akan berlanjut ke wilayah Regional Indonesia Timur, Regional Sumatra, Regional Jawa-Bali-NTB, dan Jakarta.
Melalui penyelenggaraan ini, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berharap BIRD menjadi platform strategis untuk memperkuat integrasi ekonomi Borneo, mendorong pemerataan pembangunan, serta memperluas jejaring kerja sama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat di kawasan perbatasan.
