Bengkayang (ANTARA) - Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana alam menyusul tingginya curah hujan yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun depan.
“Pemerintah daerah bersama seluruh unsur terkait terus berkoordinasi dan menyiapkan langkah antisipatif agar masyarakat terlindungi dari dampak cuaca ekstrem,” ujarnya setelah menghadiri Apel Gelar Pasukan Kesiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem yang digelar Kepolisian Resor Bengkayang di Bengkayang, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia mengatakan apel siaga ini menjadi kesempatan memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung yang berpotensi terjadi pada puncak musim hujan.
Ia juga meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar, terutama warga yang tinggal di daerah perbukitan, bantaran sungai, dan kawasan rawan longsor.
“Segera laporkan kepada aparat desa atau petugas jika ada tanda-tanda bencana agar dapat ditangani lebih cepat,” kata dia.
Wakil Kepala Polres Bengkayang Kompol Anne Tria Kompol Anne Tria Sefyn mengatakan kegiatan ini bertujuan mengevaluasi kesiapan personel, sarana, dan prasarana dari seluruh elemen penanggulangan bencana.
“Berdasarkan data BMKG, sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026," ujarnya.
Fenomena La Nina juga diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026, yang berpotensi meningkatkan intensitas hujan di atas normal.
Ia mengatakan empat instruksi penting kepada seluruh jajaran, yakni meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi di setiap tingkatan, memastikan kesiapan sarana dan prasarana, melakukan patroli di titik rawan bencana, serta menyiagakan personel selama 24 jam.
“Kecepatan dan ketepatan respons menjadi kunci utama dalam penanganan darurat bencana. Karena itu, sinergi lintas sektor sangat dibutuhkan,” katanya.
Kepolisian bersama pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun tetap waspada menghadapi perubahan cuaca yang terjadi.
“Ikuti arahan petugas, jaga keselamatan, dan mari kita bersama-sama menjaga lingkungan agar risiko bencana dapat diminimalkan,” ujarnya.
