Badung (ANTARA) - Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyampaikan materi "Pemanfaatan informasi dan teknologi, data, sistem berbasis Cloud Artificial Intelligence dan Internet of Things dalam Pelayanan Publik" dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia 2019 di Kota Denpasar.

"Perkembangan sistem smart city di Kabupaten Badung menggunakan beberapa konsep berupa kualitas, integrasi, serta keberlanjutan," ujar Wabup Suiasa dalam keterangan Humas Badung yang diterima ANTARA di Mangupura, Jumat.

Ia menjelaskan sistem smart city dibangun berlandaskan peraturan serta disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Selain itu, seluruh sistem harus terintegrasi dengan gudang data (data warehouse) dan juga pemeliharaan, pengembangan sistem yang berkelanjutan mengikuti perkembangan konsep dan teknologi.

"Untuk di Badung kami sudah membangun Gedung Command Center bernama Kidung yang berati Nyanyian Suci," kata Suiasa.

Selain itu, menurut dia, dalam smart city Badung, Kidung merupakan akronim dari Komunikasi dan Informasi Badung.

"Kidung merupakan portal induk sistem-sistem smart city yang ada di wilayah kami," ujarnya.

Ia memaparkan Kabupaten Badung sudah menyediakan fasilitas akses internet berupa pemasangan jaringan internet gratis di 994 titik dengan 1.074 access point yang tersebar di enam kantor kecamatan, 249 SD Negeri, 22 SMP Negeri, 13 puskesmas dan 54 puskesmas pembantu, 62 kantor desa, 555 banjar dan 33 objek wisata.

Untuk area Traffic Control System (ATCS) pengendalian lalu lintas, ia menjelaskan, di Badung sudah menggunakan teknologi informasi yang sudah terpasang di 38 titik persimpangan di wilayah Kabupaten Badung.

"Sementara pemetaan sarana dan prasarana jalan smart lighting telah diimplementasikan pada 2.000 titik lampu penerangan jalan di Kabupaten Badung," kata dia.

Baca juga: Apkasi-Bukalapak bekerja sama akselerasi pemasaran UMKM
Baca juga: Apkasi akan bahas kebijakan pembangunan SDM di Rakernas Bali

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019