kondisi jarak pandang tidak aman bagi pendaratan di Bandara Beringin Muara Teweh
Muara Teweh (ANTARA) - Operasional penerbangan maskapai Airfast dari dan ke Bandara Beringin Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah sempat dibatalkan akibat kabut asap yang menutup wilayah itu pada Selasa pagi.

"Penerbangan dari dan ke Muara Teweh terpaksa dibatalkan hari ini karena kabut asap dari pagi hingga siang ini cukup tebal," kata Kasubsi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Beringin Muara Teweh Mamad Aini Sugiarto, di Muara Teweh, Selasa.

Penerbangan yang batal itu merupakan pesawat Airfast carteran perusahaan tambang batu bara PT Adaro untuk mengangkut karyawan yang cuti dengan rute Banjarmasin - Muara Teweh pulang pergi rencananya berangkat dari Bandara Syamsudin Noor pukul 11.00 WITA dan tiba di Bandara Beringin Muara Teweh jam 10.45 WIB.

Penerbangan pesawat Airfast ini ke Muara Teweh dilakukan lima hari dalam sepekan yakni setiap Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat.

"Namun akibat kabut asap pagi itu cukup tebal dengan jarak pandang sekitar 1.000 meter sehingga penerbangan dibatalkan, karena kondisi jarak pandang tidak aman bagi pendaratan di Bandara Beringin Muara Teweh," katanya.

Akibat batalnya penerbangan tersebut sekitar 12 orang karyawan perusahaan tersebut terpaksa membatalkan keberangkatan dan pada sore harinya menggunakan angkutan mobil menuju Banjarmasin dengan jarak tempuh sekitar sembilan jam.

"Pembatalan penerbangan ini sesuai terbitnya Notice to Airmen (Notam) dari Kantor Airnav Muara Teweh yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan BMKG setempat, sehingga sebagai penyelenggara bandara kita dapat infokan pembatalan karena jarak pandang tidak aman bagi penerbangan," kata dia.

Mamad mengakui penerbangan dua hari sebelumnya yakni Sabtu dan Senin selain penerbangan cartaren juga ada penerbangan subsidi yang dilakukan maskapai Susi Air dengan rute Palangka Raya - Muara Teweh dan sebaliknya setiap Sabtu dan Senin, masih bisa mendarat karena kabut asap tidak parah.Namun hari ini kabut asap bertambah parah.

Penerbangan pada Senin masih normal, dimana para penumpang sebagian pejabat yang pulang ke Palangka Raya setelah menghadiri acara perkawinan putri Bupati Barito Utara Nadalsyah.

"Kita harapkan besok penerbangan kembali normal dan kabut asap berkurang atau menghilang," ujarnya.

Sementara informasi yang diterima menyebutkan jarak pandang pada Selasa sore semakin berkurang hanya sekitar 800 meter.

Baca juga: BENCANA ASAP - Hampir dua bulan penerbangan Muara Teweh lumpuh
Baca juga: BENCANA ASAP - Bandara Muara Teweh beroperasi lagi

Pewarta: Kasriadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019