Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 10 orang korban unuk rasa  anarkis di Wamena, Selasa (24/9) dievakuasi ke Jayapura untuk mendapat perawatan secara intensif.

Sekretaris Dinas Kesehatan Papua dr.Silvanus Sumule di Jayapura, mengungkapkan, ke 10 warga yang menjadi korban saat ini sudah diterbangkan dari Wamena dengan menggunakan pesawat milik Polri.

Setibanya di Sentani, mereka akan dibawa ke RS Yowari untuk dilakukan pemeriksaan sebelum dibawa ke rumah sakit yang dituju.

"Para korban tidak akan dirawat di satu rumah sakit mengingat jumlahnya akan bertambah. Tercatat 44 orang akan dievakuasi dan dirawat di berbagai rumah sakit yang ada di sekitar Jayapura dan Sentani," , kata dr.Sumule.

Baca juga: Papua Terkini - Polri dalami penyebar hoaks sebabkan ricuh Wamena

Menurut dia, dievakuasinya para korban unjuk rasa itu karena RSUD Wamena tidak dapat beroperasi akibat ketiadaan listrik. Para secara bertahap akan dievakuasi ke Jayapura.

Ketika ditanya tentang kondisi pasien yang dievakuasi, dr.Sumule mengaku, ada tiga korban yang membutuhkan penanganan serius akibat luka yang dideritanya.

“Yang pasti para korban nantinya dirawat tersebar baik itu di RS Yowari, RS Dian Harapan, RS Bhayangkara, RSUD Jayapura maupun RS Provita,” kata dr.Sumule.

Baca juga: KSP minta hindari emosi redam unjuk rasa di Papua
Baca juga: Kemenhub pastikan Bandara Wamena tetap beroperasi terkait unjuk rasa

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019