Kalau sekarang progresnya sudah 98 persen, tinggal sekitar 1 km lagi di daerah Gresik.
Semarang (ANTARA) - Pembangunan fisik jaringan pipa transmisi dari Gresik, Jawa Timur, ke Semarang, Jawa Tengah, ditargetkan selesai pada Maret 2020, kata Manajer PR CSR Pertagas Zainal Abidin di Semarang, Kamis.

"Kalau sekarang progresnya sudah 98 persen, tinggal sekitar 1 km lagi di daerah Gresik," kata Zainal Abidin.

Ia menjelaskan pengerjaan fisik terus digenjot agar segera dapat beroperasi pada 2020. Panjang jaringan transmisi tersebut 260 km terbentang dari Gresik menuju Semarang.

Nantinya pelanggan utamanya adalah PT PLN dan perusahaan sekitar yang membutuhkan energi. Kapasitas total aliran sekitar 500 mmscfd.

Untuk potensi Jawa Tengah sendiri sebesar 172 mmscfd. Pembangunan jalur pipa gas transmisi Gresik-Semarang merupakan tindak lanjut dari eksplorasi gas bumi di Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) Bojonegoro, Jawa Timur.

Proyek JTB dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) dan telah ditetapkan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP).

Baca juga: CNG bantu masyarakat dapatkan aliran gas PGN

Dengan kapasitas penjualan gas sebesar 192 MMSCFD, produksi gas JTB akan dialirkan melalui pipa Gresik-Semarang. Sesuai proyeksi lapangan JTB memiliki kandungan gas hingga sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF). Selain memasok kebutuhan untuk Jawa Timur, gas dari JTB juga akan mengaliri PLTGU Tambak Lorok di Semarang dan pelaku usaha lainnya di Jateng.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menjelaskan, setelah menyelesaikan proyek tersebut, PGN akan membangun pipa distribusi jalur Semarang-Kendal-Ungaran sepanjang 96 kilometer.

Jaringan pipa gas ini akan menjamin wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan. Ke depannya, koneksi infrastruktur gas bumi Trans Jawa diharapkan akan tersambung sampai Jawa Barat dan Sumatera sehingga akan meningkatkan keandalan pasokan serta perluasan pasar gas bumi untuk utilisasi gas bumi domestik.

“Pembangunan berbagai infrastruktur gas itu menjadi prioritas utama PGN, mengingat semakin besarnya kebutuhan energi yang lebih efisien di berbagai wilayah di Indonesia, terutama untuk daerah-daerah yang selama ini belum terjamah gas bumi dan memiliki potensi ekonomi yang sangat baik untuk pengembangan sektor kelistrikan, industri, transportasi, dan rumah tangga,” jelasnya.
Baca juga: PT PP-PGN bangun 500.000 jaringan gas rumah tangga

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019