Kerja sama bagi pengembangan sumber daya alam, pertanian, infrastruktur, pariwisata, pendidikan, dan lainnya yang tujuannya adalah memajukan kesejahteraaan masyarakatnya
Deliserdang (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Rakyat China di Medan Qiu Wei Wei berserta rombongan mengagumi produk unggulan Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, seperti tenunan, kuliner, dan kerajinan.

Kekaguman tersebut disampaikan pada kunjungan kerjanya ke Pusat Pengembangan Produk Unggulan Deliserdang di Deliserdang, Rabu, sekaligus menindaklanjuti kerja sama dalam pengembangan produk-produk unggulan daerah bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Deliserdang.

Qiu Wei Wei mengatakan Deliserdang dikenal sebagai salah satu kabupaten terbesar di Sumatera Utara yang memiliki potensi besar dan strategis karena dekat dengan Selat Malaka.

Terkait dengan kerja sama, ia menyebutkan menurut catatan sejarah, warga Deliserdang telah menjalin hubungan persahabatan dan datang berkunjung ke Tiongkok sejak 1405.

Hingga saat ini, hubungan tersebut semakin erat dengan melakukan berbagai kerja sama yang saling menguntungkan, sebagaimana jalinan kerja sama antara Deliserdang dan Kota Samwei sebagai "kota kembar".

"Kerja sama bagi pengembangan sumber daya alam, pertanian, infrastruktur, pariwisata, pendidikan, dan lainnya yang tujuannya adalah memajukan kesejahteraaan masyarakatnya," katanya.

Baca juga: Petani Deliserdang ekspor salak ke Thailand

Bupati Deliserdang Ashari Tambunan memberikan apresiasi atas kunjungan rombongan tersebut.

Ia berharap, kunjungan itu memberi manfaat dalam upaya memperkenalkan dan mempromosikan, serta memasarkan produk-produk unggulan Kabupaten Deliserdang dengan saling tukar menukar pengalaman lewat pelatihan dan berbagai kegiatan lainnya.

"Sehingga produk unggulan itu lebih berkualitas dan memiliki daya saing untuk bisa menembus pasar global ke depannya," katanya.

Kerja sama sebelumnya juga telah dilaksanakan berupa bantuan percontohan melalui perusahaan Longping Hitech (HUNAN) penggunaan bibit padi hibrida yang dapat menghasilkan 12 ton/hektare.

Demikian juga adanya kunjungan tim ahli bambu dari Provinsi Sinchuan meninjau perajin bambu dan rotan yang ada di Kabupaten Deliserdang dengan maksud memberikan bantuan pendampingan dan pelatihan kemampuan mengolah bambu menjadi produk bernilai jual tinggi.

Oleh karena itulah, Pemkab Deliserdang membangun Pusat Pengembangan Produk Unggulan Deliserdang di Kecamatan Tanjung Morawa sebagai tempat pusat pelatihan, pengembangan dan lokakarya untuk mengetahui proses produksi kerajinan sekaligus pusat promosi produk-produk unggulan daerah itu.

"Kami yakin produk unggulan itu bisa terus dikembangkan mengingat daerah Deliserdang cukup strategis sehingga disebut sebagai gerbang pintu masuk ke Sumatera Utara, juga pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat yang didukung keberadaan Bandara Kualanamu Internasonal Airport," katanya.

Baca juga: Bekraf sosialisasikan HAKI kepada masyarakat Deliserdang-Sumut
Baca juga: Deliserdang pamerkan buah unggulan di Pekan Raya Sumatera Utara
 

Pewarta: Juraidi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019